Selasa, 30 Desember 2008

Itulah Kenapa Saya Benci TV Nasional

Bukan berarti saya tidak punya nasionalisme. Justru, karena saya punya rasa nasionalisme, maka saya tidak suka nonton tv nasional. Coba kita lihat acara-acara tv nasional kita sekarang ini dengan kacamata jiwa indonesia tulen kita.

Nonton tv sekarang ini ibarat nonton everydamnthing about Jakarta sana yang telah menjadi teladan pop culture di Indo. Menonton tv sekarang ini ibarat mempertukarkan kearifan lokal kita dengan budaya luar (yang negatif, sayangnya), yang sayangnya lagi, dijelmakan dalam bentuk produk lokal.

Sebut saja, aneka sajian reality show, kontes nyanyi, infotainment, dan yang paling parah, sinetron. Mereka telah menabrak budaya lokal privat dengan menampilkan percintaan antar-individu dalam bentuk semi-rekayasa. Mereka juga telah menghujam nilai-nilai agama dengan menjual gosip. Sinetron lebih parah, mereka mendidik generasi muda menjadi anti-ilmiah, manja, hedonis. Bahkan aku berani bilang kalo tv sekarang ini menjadi salah satu faktor kenapa banyak pemuda dalam usia dini sudah berani berhubungan seks di luar nikah.

Itulah Kenapa Saya Benci Sinetron
Pernah nonton sinetron yang menggambarkan kisah keluarga borjuis? Anak muda orang kaya cakep seksi? Ato sinetron yang menggambarkan cewek gembel pengemis urakan penjual koran tapi cantik gak jerawatan? Aku sih gak mempermasalahkan apakah sinetron itu menceritakan orang-orang dari kalangan kaya atau miskin. Tapi aku benar-benar mempermasalahkan solusi dari konflik yang menghiasi jalan ceritanya. Atau singkatnya, "amanah" yang diusung dari kisah itu.

Kisah gadis miskin yang kemudian ketemu ama cowok keren & kaya, ditawari kerjaan dan ujung-ujungnya pacaran/nikah. Atau Kisah gadis miskin (tapi muka blasteran indo-bule) yatim piatu yang kemudian diadopsi oleh orang kaya. Dan selanjutnya terjadilah konflik-konflik gak mutu di alur cerita selanjutnya. WTF?

Tidak adakah kisah yang menggambarkan perjuangan universal, perjuangan yang menghasilkan kebahagiaan bukan karena kedermawaan-kebetulan-durian runtuh, tapi karena keuletan, kerja keras, ketabahan disertai proses berfikir dan menganalisa untuk mengatasi sebab-sebab yang memiskinkannya? Tidak adakah kisah yang menceritakan perjuangan universal, perjuangan seorang gadis miskin (gak perlu cantiklah) yang mencari sumber politis dari kemiskinan yang menimpanya? Kalo memang sinetron memiliki amanah yang mencerahkan, seharusnya para sutradara otak-buntu itu membuat kisah yang tidak cuman berkutat pada solusi kedermawaan dalam kehidupan sosialnya.

Sinetron Adalah Kemunduran Berpikir
Lebih parah lagi, kisah mistik dan gaib yang menghiasi kisah-kisah di sinetron semakin menambah daftar hitam bobroknya Tv nasional kita. Kisah remaja maupun anak-anak yang banyak didominasi oleh jin, setan, hantu, tuyul, sihir, ato kisah anak kecil yang bisa simsalabim, abdakadabra, kunfayakun... Inilah yang membuat generasi muda kita menjadi anti-ilmiah. Btw, Aku punya teman yang takut ke toilet sendirian kalo udah nonton ato diceritakan tentang hantu-hantu (he is a man, as far as i know). LMFHAO!!

Coba kita bandingin ama film-film di jepang ato barat sana yang sama-sama berkisah tentang anak kecil. Ada anak kecil yang berperan jadi detektif, ikut membantu dalam membongkar kejahatan. Ada petualangan anak kecil yang berusaha meloloskan diri dari kamp tawanan perang. Ada kisah anak kecil yang menyusun rencana untuk mendamaikan kedua orang tuanya yang telah berpisah. Semua film-film itu melibatkan proses mengatur taktik dan strategi, menganalisis, berfikir secara kritis, akal, dibantu dengan teknologi yang ada. Lha kok malah ini film indonesia menangkap penjahat dengan bantuan jin. Grow up please.

Logika mistik inilah yang menjadi racun dalam peradaban kita di era modern ini. Anak yang nonton sinetron tersebut tentunya akan berkesimpulan bahwa dunia ini dikendalikan oleh kekuatan mistik. Ucapkan selamat tinggal pada logika kritis, realistis dan pencarian kebenaran secara objektif universal. Anak-anak nantinya akan menjadi impoten dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Serta merta mereka hanya pasrah, menyerahkan nasib diri kepada logika mistik. Atau mereka hanya masturbasi membayangkan ketemu sama orang kaya cakep seperti yang dia lihat di sinetron tadi, menjalani kisah seperti di sinetron. Ucapkan selamat datang kembali kepada jaman kegelapan...

salah satu temenku, seorang movie-hunter pernah bilang, sebuah film adalah cerminan dari masyarakat setempat di mana kisah film itu bercerita.

Kekakuan Membabi-Buta
Kekakuan yang sering terjadi di sinetron adalah di mana terdapat figur yang antagonisnya kelewatan; wanita kaya licik bermuka bengis, berkepribadian ganda, penyebar fitnah, suka ketawa cekikikan atau ngomong dalam hati sambil pasang tampang sinis. Suck my D.

Atau plot di mana gadis dan cowok utama berjalan berlawanan arah dan kemudian tabrakan (never forget that damn 'slow motion') hingga buku-buku si cewek berjatuhan. Selanjutnya terserah anda... gw mau muntah dulu!

dst.. all of them. KAKU.

Dan ItuKah Kenapa Saya Benci Selebritis Lokal?
Mungkin. Selain karena selebritis lokal doyan banget ama rumus ini: cerai + mengumbar udel + selingkuh sama pejabat = percepatan popularitas.

Minggu, 09 November 2008

6 Tips Dalam Memilih Nama Domain

Pemilihan nama domain itu penting dalam hubungannya dengan sukses atau tidaknya sebuah bisnis internet. Anda mungkin berpikir bagaimana hal kecil itu memiliki pengaruh yang besar terhadap bisnis anda? Cara terbaik untuk menjawabnya adalah dengan memikirkan tentang bagaimana pentingnya sebuah lokasi bisnis offline? Jika anda tidak memilih lokasi terbaik buat bisnis anda, kemungkinan besar anda tidak akan mendapat banyak pengunjung. Seperti itulah pentingnya sebuah nama domain.

Di artikel pendek ini, saya ingin membagikan 6 hal penting yang harus dimiliki sebuah domain yang bagus untuk memastikan anda mendapat sukses yang maksimal.

1.) Mudah diingat

Jelas. Domain bagus haruslah mudah diingat. Tentunya kita semua punya pilihan masing-masing untuk mem-bookmark situs-situs yang kita senang untuk kunjungi; tetapi kenyataannya masih banyak pengguna internet yang tidak memanfaatkan fasilitas bookmarking. Maka dari itulah, adalah penting untuk memastikan bahwa nama domain harus mudah diingat. Nama domain haruslah simpel, mudah diingat, dan jelas. Coba lihat Yahoo.com, Google.com, Alexa.com, dan masih banyak contoh lain. Saya yakin saya tidak akan pernah kelupaan ketika ingin mengetik nama-nama domain itu di address bar saya. Kecuali saya pernah kejeduk pintu dan tiba-tiba kena amnesia kali ya? whehe...

Dalam memilih domain, penting juga untuk menghindari kompleksitas dan pada umumnya juga ide bagus untuk menghindari inisial. Kecuali jika memang itulah yang merepresentasikan nama website atau bisnis anda, dan tentunya jika memang masih tetap mudah diingat.

2.) Pendek dan keren

Dua puluh karakter adalah jumlah maksimal yang sebaiknya anda gunakan untuk nama domain, sepuluh jauh lebih bagus. Nama domain yang panjang dan rumit tidak akan membantu anda sama sekali. Pokoknya sebisanya buat nama domain anda tetap pendek tapi juga tetap cantik. Ingatlah hal ini: domain terbaik masih di bawah sepuluh karakter, domain bagus antara sepuluh sampai dua puluh karakter. Dan yang terjelek di atas dua puluh karakter.

3.) Pilih baik-baik ekstensi domain anda

Ada beberapa extension domain yang bisa dipilih seperti .com, .net, .org, .tv, .info, .gov, dan masih banyak lagi. Bagaimanapun, beberapa dari extension itu akan berdampak lebih baik dan lebih mudah diingat dibanding yang lain. Hal yang harus diingat juga adalah beberapa extensi domain dibatasi penggunaannya seperti .gov, atau kalau di Indonesia, .go.id (khusus pemerintahan), atau .ac.id (khusus pendidikan), dan lain-lain. Maksudnya tidak sembarang orang yang bisa menggunakan nama-nama domain itu. Ekstensi .com masih yang terbaik karena paling banyak digunakan sehingga paling mudah diingat. Tanya kenapa del.icio.us berubah menjadi delicious.com?

Extension .net terbaik kedua setelah .com, tapi hati-hatilah karena orang akan mengetikkan .com sebelum .net apabila dia tidak ingat extensi dari situs yang dia ingin buka. Tapi perlu diingat juga, ekstensi domain juga harus disesuaikan dengan tipe situs yang ingin kita bangun. Misalnya, .tv adalah domain khusus untuk penyiaran televisi, seperti rcti.tv, .org umumnya digunakan oleh organisasi non-profit atau situs pendidikan. .fm tentunya digunakan oleh penyiaran radio atau broadcasting, misalnya last.fm.

4.) Pengucapan adalah segalanya

Memiliki nama domain yang sulit diucapkan dapat menghasilkan masalah. Lagi-lagi, banyak orang tidak menggunakan fasilitas bookmark; oleh karena itu, jika nama domain anda sulit diucapkan, pengunjung mungkin justru akan berakhir di situs pesaing anda. Ingatlah ini: sulit diucapkan juga akan berarti sulit diingat.

Nama domain yang baik hanya terdiri dari kata(-kata) yang mudah diucapkan, memiliki kombinasi kata atau huruf yang digunakan dalam bahasa sehari-hari, dan tidak terdiri dari kata luar/asing yang memungkinkan akan sulit bagi kalangan pengguna yang ditarget.

Penting juga untuk menekankan huruf besar pada awal nama domain kita nantinya, maksud saya misalnya storyoftheyear.com, kita tulis di web kita dengan StoryOfTheYear.com sehingga setidaknya membantu user untuk lebih mudah mengingatnya.

5.) Punya cerita dibalik namanya

Nama domain yang baik juga seharusnya deskriptif dan punya cerita atau kisah atau sejarah dibaliknya. Dengan kata lain, ketika pengunjung, hanya dengan melihat nama domain maka mereka langsung bisa tahu apa yang akan mereka temukan. Misalnya, bisnis anda tentang blog, maka problogger.com adalah nama yang bagus. Anda sudah tahu cerita dibalik nama Google?

6.) Hindari simbol yang tidak perlu

Tidak akan pernah menjadi ide bagus untuk menggunakan nomor atau simbol dalam nama domain anda. Meskipun nama domain anda mudah diingat, banyak pengguna internet tidak akan memperhatikan simbol, yang akan memungkinkan untuk justru menuntun mereka ke situs orang lain ketimbang situs anda. Misalnya apa ya.. hmm contohnya cari sendiri aja ya...

Rabu, 29 Oktober 2008

Alexa Ranking: Pentingkah?

Postingan ini bukan buat para master blogging, soalnya aku yang nulis bukan master dan aku nulis sekedar sharing aja sesama newbie. Boleh dibilang ini sok taunya aku aja. Padahal blogku sendiri aja di Alexa rangkingnya jeblok banget (Rank: 3,515,739). Sama waktu kuliah IP ku pernah jeblok sampe 0,0 (ga ada mata kuliah yg lulus!). Teori tau tapi praktek ga ada. Jadinya percuma.

Jadi menurutku selain blog itu harus berada di posisi atas di hasil pencarian Google, suatu blog juga harusnya diusahain supaya punya ranking yang tinggi di Alexa. Nah pertanyaannya adalah, apa sih itu alexa ranking? Apa itu mirip Google? Apa pentingnya? Apa pengaruhnya terhadap blog? dll.

Apa itu Alexa ranking?
Alexa ranking adalah suatu sistem perangkingan yang disediain oleh alexa.com (dikontrol oleh amazon.com) yang pada dasarnya menghitung, mengevaluasi dan memperlihatkan jumlah kunjungan yang didapat oleh suatu blog. Perhitungan alexa untuk menentukan ranking suatu blog simpel banget, berdasarkan dari berapa jumlah trafik yang didapat blog dari orang yang punya Alexa Toolbar terinstal di browsernya, dalam periode 3 bulan. Jadi kalo orang yang telah menginstal Alexa Toolbar terintegrasi ke browsernya (dinamakan Alexa users) trus ngunjungin blog kamu, maka kunjungan itu akan menaikkan ranking blogmu di alexa ranking. Dan dalam 3 bulan ranking itu akan direset, diperbaharui lagi, begitu tiap 3 bulan.

Ada beberapa parameter yang dipake, yaitu reach dan page views. Reach adalah jumlah Alexa user yang mengunjungi blog kita, dan page views adalah jumlah suatu halaman tertentu dalam blog yang dikunjungi oleh Alexa user. Tapi kalo misalnya seseorang alexa user mengunjungi suatu blog beberapa kali dalam sehari, itu dihitung satu kali saja. Jadi itungannya daily, 1 IP address.

Bagaimana sistem Alexa Ranking bekerja?
Seperti dijelaskan sebelumnya visitor harus punya alexa toolbar. Jadi, cukup kunjungi alexa.com dan download trus install alexa toolbar-nya. Toolbar ini menyediakan fitur pencarian web dan memperlihatkan ranking alexa dari tiap situs yang sedang kita kunjungi. Jadi ketika kita kunjungi suatu situs/blog, maka alexa toolbar ini akan mengirimkan data berupa IP address kita dan halaman yang sedang kita kunjungi. Halaman yang kita kunjungi itu akan dihitung rankingnya berdasarkan jumlah kunjungan dari total alexa users dalam hari itu. Kayaknya udah cukup jelas ya.

Banyak orang bilang kalo blog kita udah bisa menembus ranking 100.000, itu udah bisa menjadi indikasi kalo blog kita rame dikunjungi orang. Selamat!!! Btw kapan ya blogku bisa begitu? rank 3,515,739 <--- fyuhh prjalanan msh panjang... Trus, after all, apa pentingnya Alexa ranking itu? What is the "worth"? What is the 'Ups' and 'downs'? Kita sekarang bicara untung rugi nih. Keuntungannya:

  • Alexa ranking bisa dijadikan parameter kesuksesan blog kita terhadap blog lainnya. Di alexa ada fasilitas "compare sites", disitu kita bisa membandingkan blog kita terhadap blog-blog lain sehingga kita bisa mengoptimasi lebih baik lagi blog kita.
  • Alexa ranking juga bisa menjadi salah satu instrumen untuk SEO (search engine optimasi) Google maupun search engine lainnya, karena di halaman Alexa kita terdapat informasi tentang blog kita.
  • Mempermudah pengiklan/advertiser maupun webmaster untuk menentukan apakah mereka mau beriklan atau tidak. Bagi blog money-making, semakin baik ranking alexa kita, kemungkinan pengiklan membeli 'space' di blog kita untuk memasang iklannya semakin besar.
Kekurangannya:
  • Tidak semua pengguna internet menggunakan Alexa Toolbar! Konsekuensinya adalah, kemungkinan ada blog yang rame dikunjungi orang, tapi alexa rankingnya tetap 3,515,739 atau bahkan tidak diranking. Jadi konsekuensinya alexa ranking tidak begitu akurat. Bahkan alexa ranking bisa dimanipulasi oleh pengguna internet. Quite simple to imagine the 'how to' to manipulate it.
  • Lagipula, subdomain dan domain diranking terpisah, dan trafik hanya dihitung dari top-domainnya saja. Mungkin itu sebabnya blog subdomain kayak kita ini sulit dapat ranking bagus di Alexa ya? I dunno.
Tips-tips-an untuk mengoptimasi Alexa ranking anda:
  1. Donlot dan install alexa toolbar, trus kunjungi blog anda sendiri. :)
  2. Sebarkan berita tentang Alexa toolbar ini di kalangan orang dekat anda, trus minta mereka untuk menginstallnya. Setelah itu minta mereka untuk mengunjungi blog anda. :)
  3. Kapanpun anda posting sesuatu di forum-forum di internet (terutama banget forum webmaster), jangan lupa untuk mengikutkan alamat blog anda di signature anda, karena kemungkinan besar para webmaster kebanyakan pengguna alexa toolbar.
  4. Tulis konten yang berkualitas, bermanfaat, atau konten yang webmaster-related. Kemudian posting itu di forum-forum yang punya topik relevan, atau di social networking, social bookmarking, dll. Pokoknya tujuan utama anda adalah untuk sebanyak mungkin mendapatkan kunjungan dari pecinta komputer dan internet ke blog anda.
  5. Optimasi keyword yang berhubungan dengan Alexa.
  6. Apa lagi ya... hmm alexa widget! Kalo ga salah alexa menyediakan widget untuk blog. Jadi ga ada salahnya memasangnya di blog kita. Tiap klik terhadap widget itu nantinya akan bermanfaat untuk blog kita.
  7. Jangan lupa berdoa.

Sabtu, 18 Oktober 2008

Kumpulan Situs Upload Lokal

Iseng-iseng kumpulin list situs online untuk file storage. Udah dapat lumayan banyak, 10+ situs - cukuplah buat kita pilih untuk dipake. Kebanyakan dari mereka adalah gratis dan cukup mudah digunakan. Kita bisa memanfaatkannya untuk meng-upload file-file besar, atau sekedar mem-backup file penting kita.

Indowebster.com <-- paling demen pake ini.. :) gudangupload.com <--- Sudah coba sign up dan konfirm email, log in, bikin folder tapi kok ga bisa uplad? Tak klik tiap tombol yg ada tp gak bis upload?? Bingung, tp mungkin akunya aja yg belum ngerti pakenya. gilaupload.com Max. Size 1 Gb yg bisa diupload, ga ada expired untuk saat ini. Tp denger2 akhir2 ini gilaupload.com down. Padahal kmren saya coba donlot salah satu filenya ga masalah tuh.

Indoupload punya 2 situs:
yang hosting image: indoupload.com
yang ini hosting segalanya : indoupload.net

Tempat upload lainnya:
KitaUpload.Com
UploadGambar.Com
http://storage.biznetnetworks.com/
http://ngaplot.org
http://www.sharekingdom.com/ <--- coba saya buka tp kok connection refused
http://www.mediafire.com/
http://www.hostinglokal.com
http://titipan.net/

tempat upload foto/gambar:
http://upload.kapanlagi.com/
http://images.gilaupload.com/
http://plikimage.com/
http://dompetfoto.org/
http://jupiter.bluefameupload.com/
http://uploadgambar.com/

Kalo mau tau tempat upload2an yang keren dari luar Indo, cek halaman di bawah ini: http://mashable.com/2007/07/28/online-storage/ http://www.smashingapps.com/2008/08/28/5-best-free-file-hosting-services-to-store-your-files.html

Senin, 06 Oktober 2008

Kumpulan PPC Lokal Indonesia

Melihat akhir-akhir ini betapa maraknya bermunculan PPC lokal yang adsense-like, saya merasa perlu untuk membuat semacam list PPC lokal yang ada di Indonesia. Mungkin list ini akan berguna bagi para publisher yang sedang memilih dan memilah PPC lokal mana yang cocok untuk dijadikan content buat blog/website mereka untuk mendapatkan tambahan penghasilan lewat program ini.

Kelebihan dari PPC lokal ini, mereka support blog/situs berbahasa Indonesia. Ya iyalah, namanya aja buatan lokal. Dengan begitu, proses pembayarannya pun menggunakan bank-bank lokal.

Untuk sekarang ini, saya sudah mendeteksi beberapa PPC lokal yang tersedia, dan seiring berjalannya waktu, saya akan berusaha untuk meng-update list ini apabila ada PPC lokal baru yang muncul. Saran dan masukan sangat diharapkan agar list ini bisa tetap up to date, demi kepentingan bersama. So here we go the list.

For your info, di blognya mas Cosa ada beberapa tulisannya yang me-review beberapa PPC lokal di atas. Di antaranya review mas Cosa untuk BisnisBlogger, PanenIklan, IndoFad, PPCIndo, KumpulBlogger, dan KlikSaya. Ada yang mau menambahkan?

Senin, 29 September 2008

Selamat Hari Lebaran 2008

Cuma pengen ngucapin selamat hari raya Idul Fitri buat umat Muslim di seluruh dunia. Mohon maaf lahir bathin. Minal Aidzin Wal Faidzin. Sampai ketemu a couple days later. Besok pulang kampung dulu... See U!!!

Kamis, 28 Agustus 2008

Blogging = neo-jurnalisme?

Udah sekitar 4 tahunan saya nge-blog, tapi sampe sekarang masih tetep enjoy, seperti pertama kali blogging dulu. Kadang kala saya membanding-bandingkan blogging terhadap bentuk lain dalam mengekspresikan informasi, seperti surat kabar, majalah, dan lainnya. Bagiku, gak salah juga kalo kita menyebut blogging atau publikasi berita secara online itu adalah bentuk baru dari jurnalisme.

Satu kelebihan dari ber-blogging-ria adalah, anda tidak memerlukan latar belakang pendidikan jurnalisme untuk menjadi seperti jurnalis, yang tulisannya dibaca banyak orang. hari ini para pengguna Internet sudah semakin pintar dari yang sudah-sudah. Mereka bisa membuat, menulis, dan mempublikasikan tulisan mereka. Mereka mempublikasikan konten dalam rating yang belum pernah terlihat sebelumnya. Berita kini semakin cepat menyebar. User kini mendapatkan berita mereka langsung dari sumber utamanya.


beberapa perusahaan besar seperti CNN ataupun CBC juga menjadi semakin pintar dalam menyadari bentuk baru dari jurnalisme ini. Mereka tidak segan dan gengsi untuk mulai mempublikasikan berita online mereka lewat Wordpress, salah satu platform blogging terkenal. Dengan melakukan ini, membuktikan bahwa mereka mau tidak mau harus ikut dalam permainan ini, blogging. Link ke blog mereka kini bisa di dapat di banyak blog/situs, membawa banyak traffik ke blog mereka, perhatian yang lebih. Dan saya berani bilang, perhatian yang lebih daripada yang mereka dapatkan lewat layar TV.

Blogging juga telah menjadi sumber pendapatan untuk para jurnalis. Periklanan PPC (pay-per-click) tidak pernah sepopuler seperti sekarang ini. Dan juga, perusahaan-perusahaan besar ikut ke sistem advertising dalam blogosphere, mereka membayar dengan harga tinggi agar iklan mereka tampil di blog-blog. Penghasilan dari PayPal pun semakin bertumbuh akibat semakin banyaknya masyarakat memasang "tombol donate" ke dalam blog/situs mereka. karir jutaan orang telah dibentuk lewat mem-posting konten baru, dan informasi online.

hal inilah yang kemudian membawa kita sampai pada pertanyaan, apakah Blogger dapat dikategorikan sebagai Jurnalis? Iya sih, mereka (blogger) tidak punya kualifikasi latar belakang pendidikan yang Jurnalis beneran sudah dapatkan. tapi mereka menulis dan mempublikasikan informasi-informasi terkini dan relevan, sama seperti apa yang dilakukan para penulis profesional. Dan kemudian, kalau memang para blogger memang dikategorikan sebagai jurnalis gaya baru, haruskah mereka menghadapi konsekuensi yang sama seperti yang media-media hadapi? Biasanya sih, para blogger menulis untuk mengekspresikan diri, menulis tentang apa yang ia minati atau hanya topik-topik tertentu saja. Jadi apakah mereka Jurnalis, atau cuman sebatas orang biasa yang menulis hanya sebagai hobi? Haruskah mereka berada di bawah hukum jurnalisme?

kalau kita bicara tentang blogger, maka kita juga akan berbicara mengenai kredibilitas. Jurnalis pada umumnya dikenal mempunyai kredibilitas yang lebih dibanding blogger. Atau sama? Bayangkan konsekuensi yang dihadapi para penulis profesional ketika melakukan kesalahan dalam tulisan/publikasi atau kekeliruan dalam penyampaian informasi, haruskah para blogger juga menghadapi konsekuensi yang sama? Atau haruskah kita tinggalkan saja para blogger ini jika mempublikasikan sesuatu yang melanggar hak cipta atau material yang sifatnya pagiarisme?

Sebelum saya mengakhiri tulisan ini, saya ingin menanyakan sesuatu. Apakah "blog gambar--picture blogs" itu memang benar-benar blog? Dalam pengertian yang sederhana, apakah bisa disebut blog jika isinya cuma gambar? Blog atau foto album? Dan apakah blog fotografi itu juga termasuk jurnalisme, atau cuma foto album?

Jadi gimana? Apakah blogging itu bisa dibilang, neo-jurnalisme? Apakah surat kabar akan mati? Darimana anda mendapatkan berita? Apakah anda berlangganan lewat distribusi berita online, atau RSS feed, atau surat kabar offline? I really want to know! :D Kalau anda punya opini silakan komentar di tulisan ini ato kirim email ke imhaya@yahoo.com juga gpp. Saya akan membalas email yang masuk. Thanx!

Rabu, 27 Agustus 2008

5 Alasan Kenapa Pemimpi Bisa Menjadi Pemimpin

Bermimpi adalah kepribadian dari para entrepreneur atau para pemimpin. Dunia mungkin tidak akan pernah melihat kelahiran PC jika saja mimpi Bill Gates tidak pernah datang. Kita mungkin tidak akan pernah mengenal lagu seindah seperti "imagine" jika saja John Lennoon tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang musisi. Orang-orang seperti mereka bermimpi dan mereka bermimpi BESAR.

Kita semua bisa bermimpi tapi apa bagusnya jika mimpi-mimpi itu tidak bisa dimaterialkan menjadi sebuah realitas? Satu hal yang pasti, mimpi seharusnya lebih spesifik daripada sekedar angan-angan setengah sadar. Bener gak? Dan juga, tidak bisa dipungkiri bahwa motivasi adalah bagian penting dari kepemimpinan. Motivasi dapat timbul hanya jika kita punya tujuan, dan tujuan ada ketika kita menginginkan sesuatu, mimpi, cita-cita, atau semacamnya. jadi apa yang memisahkan antara para pemimpin daripara pemimpi? Di tulisan ini saya mencoba untuk mencari jawabannya.


Kejernihan pandangan ke depan.
seseorang yang mencoba untuk menaiki 2 kuda sekaligus pasti selalu gagal. Bagiku ini realitas penting. Dan akan lebih jelas lagi jika kita mempelajari realitas ini: 10% kesuksesan suatu bisnis tergantung pada produknya. 90%-nya lagi tergantung pada strategi apa yang kita lakukan untuk membawanya ke pasaran. Dan ini bisa diatasi hanya jika ada mimpi. Satu-satunya cara seseorang bisa menyadari mimpinya adalah jika ada cukup kejernihan tentang apa yang diinginkan. Jika pandangan kita mengenai apa yang ingin kita capai kabur, kita mungkin tidak akan pernah mencapai mimpi kita. Seorang pemimpin harus mem-visualisasi-kan mimpinya agar dapat menyentuh puncak kesuksesan. mari kita ambil contoh Steve Jobs. Steve menghabiskan beberapa tahun untuk mencapai apa yang ia inginkan tetapi karena ia mempunyai visi yang jelas tentang apa yang ia ingin capai. Apple Inc, tidak akan sehebat sekarang ini jika bukan karena visinya.

Pemikiran yang radikal.
Seseorang yang punya mimpi memiliki tindakan yang radikal. Karena dia tahu betul apa mimpinya, lambat laun dia kemudian akan terkoneksi dengan mayoritas. Dia akan menunjukkan kepada dunia cara berpikir yang berbeda, bersamaan dengan itu dia akan membawa perspektif baru bagi hidup. Sekali dia terhubung dengan orang-orang, dia secara otomatis akan menjadi pemimpin. Mahatma Gandhi yang cuman punya satu set pakaian, dijadikan contoh oleh banyak pemimpin di seluruh dunia, cuma karena kata-katanya dan kebajikannya. Siapa yang bisa mengira kalau orang ini akan membebaskan sebuah bangsa hanya dengan membawa manusia bersama-sama melawan tanpa kekerasan dan senjata. lagian, bahkan Hitler pun tidak akan sukses menjadi salah seorang pemimpin yang paling diktator di dunia jika saja bukan karena pemikiran radikalnya.

Hasrat yang menyala-nyala.
"Hasrat adalah titik awal dari segala pencapaian, bukan harapan, bukan keinginan, tetapi hasrat yang kuatlah yang melebihi segala-galanya." - Napoleon Hill
Ada garis yang jelas antara pemimpi dengan pemimpin: Hasrat. Bahwa hasrat itulah yang membuatnya sukses dan tetap hidup untuk mencapai tujuannya. Hasrat ini mampu memunculkan motivasi dan menginspirasinya, bahkan dari matanya akan kelihatan semangat yang menyala-nyala.

Keyakinan dan kekuatan.
Mimpi seringkali tanpa disadari akan memberi kita keyakinan dan kekuatan yang bekerja bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk orang di sekitar kita. Saat kita tahu kita mau ke mana dan apa yang kita inginkan, kita akan mengambil keputusan terbaik dan tidak takut mengambil resiko, ketika pada saat yang sama orang lain tidak berani dan memilih passif. Sikap kita terhadap mimpi kita akan menghasilkan hal-hal positif. Coba kita ingat pidato si Martin Luther King Jr., "I have a dream" tentang bagaimana hasratnya untuk menyatukan kulit putih dengan kulit hitam. Dia punya mimpi dan kemudian dia hidup untuk itu. hanya 1 orang itu melawan jutaan orang, demi memperlihatkan sebuah dunia yang lebih baik. Dia memperoleh keyakinan dan kekuatan untuk melakukan itu semua karena mimpinya.

Melapangkan hati.
Terakhir, salah satu sebab yang paling penting mengapa pemimpi bisa jadi pemimpin, karena mereka melapangkan hati. hati adalah rumah mimpi, di sanalah mimpi dijaga. Impian tidak hanya muncul di otak, tapi juga di hati. Keikhlasan untuk mengerjakan sesuatu bukan dari otak, tapi dari hati. Dan kita akan melakukan lebih banyak lagi jika kita senantiasa melakukannya dari hati. Impian mempunyai kekuatan untuk menggerakkan kita sampai ke pencapaian karena kita hati kita senantiasa menjaganya. Seorang pemimpi belajar dari kegagalan dan terus gigih hanya karena dia mau mencapai impiannya. Level energi secara otomatis akan selalu terpompa. Ray Kroc, pemilik McDonalds ditolak 8 kali sebelum dia berhasil mendapat dana untuk memulai rencana.

Well, mungkin, saran saya di atas bisa menjadi permulaan yang baik bagi non-pemimpi untuk mulai bermimpi. Bukan maksudnya mimpi di kala tidur, tapi suatu mimpi yang terbaring di lubuk hati. Sungguh, mengagumkan mengetahui bahwa satu mimpi dapat mengubah hidup seseorang (bahkan banyak orang). Seorang pemimpi belum tentu pemimpin, tapi seorang pemimpin sudah pasti seorang pemimpi. jadi tunggu apa lagi? Mulailah bermimpi dan jadikan itu realitas. Buruan, selagi masih gratis...

Senin, 25 Agustus 2008

Masihkah cafe/warung internet sebuah bisnis yang menjanjikan?

Sebenarnya aku bukanlah ahli bisnis yang punya otoritas untuk menilai apakah sebuah bisnis itu baik atau buruk. Tapi ijinkanlah saya sebagai orang yang pernah mengelola sebuah warnet (2002-2007) untuk memberi sedikit komentar, dari sudut pandang saya pribadi.

beberapa teman bertanya bagaimana menurut saya tentang usaha warnet sekarang ini, apakah masih menjanjikan terutama di kota Makassar ini? sekitar 5 tahun lalu, prospek bisnis ini lebih baik, bahkan sangat baik. Saya sendiri begitu optimis dengan keberadaan GMnet waktu itu. Tapi perasaanku saat ini tidak sehebat waktu itu setelah melihat perkembangan sekarang, dan melakukan sedikit perhitungan.

Seperti bisnis rental lainnya, ada begitu banyak faktor penting yang akan memberi efek pada sukses tidaknya industri kafe internet ini. beberapa di antaranya, menurut saya adalah:
  • Lokasi. Pilihan lokasi yang strategis, adalah faktor yang sangat penting. Menemukan lokasi yang cocok seperti menemukan sebuah tambang emas. Memilih lokasi yang salah sama saja membuang-buang modal.
  • Kompetisi. bagi orang yang berjiwa bisnis, kompetisi hanyalah semacam perlombaan yang akan menghasilkan harga terendah untuk memenangkan konsumen. Ketika hal itu baik untuk konsumen, belum tentu baik untuk pelaku usaha. Ada batas tertentu di mana harga yang bergerak ke titik terendah akibat persaingan dapat membuat anda, atau lawan anda mengalami kebangkrutan. Anda tidak bisa mengharapkan kembali modal dengan cepat, jika misalnya harga sewa internet perjamnya hanya Rp.2500,-. Saya berani bilang, kalau di industri ini tidak ada kesetiaan pelanggan, yang ada hanya pelanggan yang mencari warnet yang lebih murah.
  • Kualitas/konsistensi konektivitas internet. Sudah barang tentu, hal inilah yang sering membuat pelanggan tidak kembali lagi untuk kedua kalinya ke warnet kita, apabila koneksi internetnya sangat tidak memuaskan. Meskipun hal ini tidak berlaku di tempat yang jarang warnet (karena pelanggan tidak punya banyak pilihan), seperti kota kecil, mempunyai koneksi di bawah standar adalah suatu masalah vital. Beberapa orang menyarankan koneksi yang eksklusif, namun sebagian yang lain mempertimbangkan masalah biaya tambahan untuk itu. Tergantung dari pemilik usaha, memilih koneksi yang ideal untuk warnetnya sendiri.
  • Lisensi software. Banyak pelaku bisnis warnet tidak menghitung biaya untuk yang satu ini dalam proposal usaha mereka. Itu dikarenakan masih banyaknya software bajakan yang bisa didapatkan dari berbagai sumber secara gratis. Meskipun begitu, ketahuilah bahwa banyak di luar sana software yang begitu populer bagi user, yang (memang gak murah) perlu untuk disediakan sebagai full-lisensi. Apalagi untuk warnet yang merangkap game-center, misalnya. Banyak game multiplayer yang populer, meskipun lisensinya mahal, tapi demi kebaikan jangka-panjangnya, boleh lah dibeli lisensinya.
  • Perencanaan ROI. Merencanakan return-of-investment juga penting. Berapa lama target anda untuk mengembalikan modal awal? Kalau dulu waktu awal-awal munculnya warnet, mengembalikan modal setahun adalah mudah. Tapi bagaimana sekarang? melihat banyaknya persaingan harga, sehat atau tidak sehat, mengembalikan modal dalam waktu 3 tahun sudah termasuk beruntung. Bisa saja, di tengah-tengah proses kita akan mengorbankan waktu yang lebih, energi, tabungan pribadi, untuk dengan cepat memenuhi target ROI.
  • Dll seperti hardware (hari gini masih pake Windows 98?), pelayanan (OP-nya kok galak banget seh), tempat yang nyaman (warnet kok banyak kecoanya), dst.. dst.
Ada juga pertanyaan mengenai berapa unit PC yang ideal untuk disediakan? kalo sok tahunya aku sih, 15 unit adalah ideal. 15 unit minimal untuk survive, untuk penghasilan yang konsisten, untuk jangka panjang. Tapi bukan berarti jumlah unit yang kurang dari itu tidak dapat survive. Yah pintar-pintar pengelolanya aja.

Dengar-dengar, di luar negeri sudah ada warnet yang bisnisnya dijalankan berbasiskan franchise/waralaba. Di Indonesia sendiri, saya belum pernah mendengar bisnis waralaba cafe internet. menurut saya ini patut dicoba, meskipun baru mendengarnya saja sudah bikin kita pusing membayangkan bagaimana sistemnya. Tapi daripada menunggu franchise dari luar yang masuk ke sini, kenapa bukan kita, orang Indonesia yang mengambil inisiatif dalam berinovasi? Kalau saja modal bukan masalah, mungkin aku akan meluangkan waktu lebih untuk memikirkannya. Pokoknya saya tunggu aja, semoga udah ada yang meliriknya.

Kamis, 14 Agustus 2008

Sebuah Peribahasa yang Menyesatkan

Ini sekedar opini aja lho, kalo gak setuju ya silakan komentar. Gini lho, aku tuh gak setuju ama sebuah peribahasa yang mungkin udah gak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. peribahasanya itu adalah,

"Di mana ada kemauan, di situ ada jalan".

Nah lho? Apa yang salah coba, kalian pasti bilang gitu.

Begini. Menurutku, peribahasa yang satu itu telah menyesatkan banyak orang, tak terkecuali diriku sendiri. Coba kita telaah. Sekarang coba kita bayangkan salah satu contoh kecil ini; kira-kira berapa banyak perokok aktif di negeri ini yang jauh di dalam lubuk hatinya, punya kemauan untuk berhenti tetapi kenyataannya tetap saja mereka terus merokok. Aku kenal orang-orang seperti ini, aku kenal mereka karena sebagiannya adalah orang-orang dekatku atau orang-orang yang pernah dekat denganku. Mereka mengundang simpatiku atas kemauannya itu, sekecil apapun itu, namun tidak bosannya membuatku selalu menggelengkan kepala ketika tahu kalau mereka tetap saja seperti itu.

Berapa banyak orang yang menginginkan perubahan dalam hidupnya namun nyatanya di bulan atau di tahun depannya masih tetap seperti sebulan atau setahun yang lalu? Waktu sepertinya jalan di tempat bagi mereka. So what's wrong? Apa yang salah dari peribahasa itu?

Adalah bahwa kemauan saja tidaklah cukup. Kemauan saja bukanlah kunci untuk membuka jalan. Ada kunci yang satu lagi, ia dan kemauan seperti dua sisi mata uang. Tidak mungkin akan ada jalan kalau salah satunya tidak ada, sebagaimana tidak mungkin sebuah uang koin cuma punya satu sisi. Dia tidak lain adalah, TINDAKAN.

Bagaimana mungkin "di situ ada jalan" kalau aku tiap hari cuma sebatas mau aja, tapi gak melakukan apa-apa untuk menjadikannya terwujud? Sekarang lihat, berapa banyak orang yang disesatkan oleh peribahasa ini. Aku kenal orang yang mau masuk surga tapi gak sholat, aku juga kenal orang yang mau (bahkan sering curhat kalo dia sangat mau) sukses tapi nyatanya tiap harinya cuman molor + maen game Winning Eleven + ngobrolin ga jelas + godain cewek, ada malah yang mau SEGALANYA tapi justru gak melakukan APAPUN. Dst... dst, daftar panjang "sebatas ingin" ini gak akan ada habisnya.

Jadi kemauan ditambah tindakanlah yang memungkinkan adanya jalan.

Tapi, kemauan + tindakan hanya akan mengadakan jalan, namun untuk mempercepat prosesnya ada kendaraannya. Itulah PERENCANAAN. Plus, the last but possibly the most important to be sure, adalah bahwa semuanya selalu ada campur tangan Tuhan, so praying alias doa will be added to this list.

Jadi skali lagi, bahwa "di mana ada kemauan, di situ ada jalan" adalah peribahasa yang gak aku setujui kevalidannya. Peribahasa ini harus diganti! Menjadi "Di mana ada kemauan yang disertai tindakan terencana dan terarah plus berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa, maka pasti deh, dijamin 100%, di situ ada jalan!". Busyet dah, ini peribahasa kok jadinya kepanjangan. But it's true, isn't it?!

Ada lagi nih, satu peribahasa melayu yang salahnya minta ampun. Mungkin peribahasa yang satu ini jarang di dengar oleh orang awam, mungkin karena emang gak bener jadi seiring berjalannya waktu ia terkubur dalam ingatan ilmu sastra.

"BIAR KATA MATI ANAK, ASAL TIDAK MATI ADAT".

Wtf?

Peribahasa ini kalo ditelaah lebih lanjut, bisa dilihat bahwa ia menekankan tentang betapa pentingnya adat. Adat menjadi karakter maupun ciri khas suatu kelompok, entah bangsa maupun suku. Tanpa adat, suatu bangsa misalnya akan kehilangan karakternya, dan selanjutnya menjadi plagiat, pengekor bangsa lain. Lama-lama kehormatan diinjak-injak, kekayaan alam dikuras oleh kelompok lain, dan kita menjadi pecandu adat asing. Coba lihat bangsa jepang yang terkenal begitu menjaga dan melestarikan adat mereka, menjadi bangsa yang besar dan terhormat di antara bangsa lain. Sekarang bandingkan dengan bangsa kita *sambil tutup muka malu-malu kuda*. Dan ini memang benar bahwa adat adalah harta bangsa yang sangat berharga untuk dijaga. Jadi apanya yang salah?

Yang salah adalah "biar mati anak"-nya. Kenapa mesti "anak"?? Inilah kesalahan besar dari peribahasa ini. Dia pikir siapa yang akan meneruskan adat kalo bukan anak kita? Sadarkah, kalau mati anak maka mati pulalah adat! Anak di sini adalah simbolisasi dari generasi muda, sedangkat adat adalah simbolisasi dari karakteristik, ciri khas, pedoman hidup. Dan generasi mudalah yang menjadi pemeran utama dalam hal melanjutkan keberadaan adat. So wtf? Di satu sisi peribahasa ini menekankan pentingnya adat dilestarikan, tapi di sisi lain ia mengumumkan akan matinya adat dengan mementingkan adat ketimbak anak. Kacau deh!

Peribahasa ini juga harus direvisi! Coba diganti menjadi "mari kita menjaga adat, sebagaimana kita menjaga anak"... *tuiinngg* kok jadinya mirip iklan layanan masyarakat neh. But it's true isn't it!?

Ah dasar sastra emang sukanya pake bahasa-bahasa yang superkomplex.

Senin, 11 Agustus 2008

Kumpulan Situs Pencari Kerja Terbaik & Terpercaya


Hari ini aku mau posting list situs-situs pencari kerja yang menurut aku bagus. Kadang-kadang aku merasa perlu untuk mengecek situs-situs ini sekitar seminggu sekali, buat nyari informasi kalo ada lowongan pekerjaan baru yang bagus. So here we go the list:

  1. id.jobstreet.com --> di sinilah aku menemukan pekerjaanku yang sekarang ini sekitar 2 bulan lalu. Coba daftar, bikin resume, trus kirim. Dan akhirnya sekarang dah hampir 1 bulan ini aku dah kerja. Tengkyu bos.
  2. karir.com --> banyak perusahaan yang jadi mitra karir.com, misalnya Bank Damanon. Di sini juga aku sering mencari lowongan, dan sampai sekarang aku masih tetap berlangganan melalui email. Sehari sekali mereka mengirim info loker terbaru ke emailku. Lumayan.
  3. jobs.experd.com --> perusahaan-perusahaan besar seperti Chevron menjadi mitra situs ini. Inilah salah satu situs pencari kerja favoritku, soalnya perusahaan-perusahaan mitranya menarik bro (perusahaan telekomunikasi ama pertambangan).
  4. binuscareer.com --> situs pencari kerja yang udah cukup lama menjadi sumber info buat para pencari kerja. Temen-temen banyak yang mereferensikan ini ke aku.
  5. id.asiajobseeker.com --> situs pencari kerja yang cukup besar, soalnya mereka meng-cover seluruh asia. yah mirip-mirip id.jobstreet lah.
  6. id.jobsdb.com --> ini banyak juga info lowongan di sini. Situs loker internasional, termasuk indonesia.
Well, di atas itu adalah situs yang mana kita bisa melamar ke pekerjaan yang tersedia langsung melalui situsnya. Kita hanya perlu untuk mendaftar menjadi anggota dan kemudian men-setting resume dan surat lamaran kita.

Btw, kadang-kadang perusahaan-perusahaan besar seperti pertamina atau bank indonesia tidak menggunakan situs-situs di atas untuk menerima pelamaran. Mereka mempunyai situs tersendiri untuk digunakan mendaftar online oleh para pelamar kerja. Seperti situsnya LPTUI maupun LPPM juga yang mempunyai banyak relasi perusahaan. jadi tinggal pintar-pintar kita menggunakan Google dan bertanya ke teman, hehe.

Oh ya, jangan lupa juga kalo cari lowongan sebaiknya pertama kali dikunjungi adalah situs resmi dari perusahaan tersebut (kalo ada). Misalnya nyari lowongannya BI, jadi kunjungi bi.go.id. Hampir pasti, perusahaan yang membuka lowongan akan menginformasikan lowongannya di halaman depan dari official situsnya.

Other useful job site links, bolehlah dijadiin tambahan informasi:
7. Astaga! Karir, 8. ekarir, 9. jobsindo, 10. Indojobmart, 11. Kerjait, 12. Kerjalepas, 13. komunikarir, 14. InfoKerja, 15. LapanganKerja, 16. Kompas karir, dst dst... just Googling! STFW yourself :)

That's it my list. Ada yang mau menambahkan?

Jumat, 20 Juni 2008

Akhirnya kerja juga

I love my job
Setelah sekitar 3 bulan nyari gawean, akhirnya kini dapat juga. Meskipun pekerjaan ini mungkin bagi kebanyakan orang gak bisa dikatakan kerja. Ah, yang penting halal dan aku suka. Tidak ada yang lebih memuaskan dari menghasilkan uang dengan melakukan hobi sendiri!

Phew... semakin dekat saja aku dengan cita-citaku. Thanks God. - da dream blog diary -

Sabtu, 24 Mei 2008

BBM naik tinggi

Anjrittt... Harga BBM naik lagi! Benar-benar terasa dampaknya terutama bagi orang-orang seperti aku. Gimana coba, bensin 10ribu buat 'si biru yang perkasa' udah gak seawet dulu lagi. Paling banter si biru yang perkasa cuman bisa dipake pulang balik ke tempat kursus, itupun sambil deg-degan takutnya blom nyampe rumah udah mogok di jalan karena bensin tiris. Udah dasarnya nih motor boros bensin, ditambah harga BBM naik, ditambah yang punya motor blom dapat kerja, lengkap sudah penderitaan. Tampaknya masalah-masalah muncul semakin membuat aku tersisih dari hidup. Pengennya tinggal dirumah aja, tapi gak mungkinlah. Aku merasa seperti buah segar yang lama-lama mulai membusuk kalo di rumah terus tanpa kegiatan apa-apa.

Bagi aku, tidak melakukan apa-apa adalah malapetaka. Bukankah malapetaka terbesar dari suatu bangsa adalah ketika para pemudanya sedang tidak melakukan apa-apa? Aku pusing kalo di kamar terus molor, atau tiap hari ngobrol ngalor-ngidul ama temen-temen, ngobrolin gak jelas. Aku pengen punya kegiatan bermanfaat, apalagi ngehasilin duit, dan hari demi hari keinginan itu bertambah kuat. Kasian Ibunda, udah tua. Takutku gak sempat ngebales jasa-jasanya, membahagiakannya di hari senja hidupnya. Please God, give me chance.

Beda aku, beda si Cepot. Ini salah satu temenku yang nasibnya selalu mujur. Belum wisuda udah kerja di Bank BPD Riau. Ada keluarganya yang urus untuk masuk di sana. Sementara aku harus mulai dari nol. Aku punya kakak di Trakindo. Tapi aku pantang merengek karena aku yakin bisa dengan hasil usahaku sendiri.

Well, ini adalah awal perjalanan. Aku sudah punya rencana jangka panjang. Sedikit demi sedikit, hari demi hari, masa depanku yang cerah jelas tergambar dalam otakku. Dan aku jadikan itu realitasku. Nah, karena aku mulai dari angka nol, maka sekarang tinggal angka nolnya harus ditambah angka 1 di depannya, dan kemudian tambah lagi angka nol di belakangnya, as much as i can. That's it.

I'm on the way, bro 'n sis. ^_^ - da dream blog diary -

Rabu, 14 Mei 2008

Belajar dari Keledai

Tau gak hewan yang biasanya diidentikkan dengan kebodohan? Ya, itulah keledai. Yang membuat kesepakatan untuk mengidentikkan keledai dengan kebodohan adalah manusia. Padahal kalo dipikir lagi, manusia justru sering melakukan hal yang lebih goblok dari keledai. Keledai, dia tidak akan mau terjatuh di lubang yang sama dua kali. Artinya, dia belajar dari kesalahannya yang dulu, dan tidak mengulangi lagi kesalahannya itu. Manusia justru sering melupakan ini. Maka siapa sih yang sebenarnya bodoh itu? Jadi, sekedar pengingat aja, marilah kita belajar dari binatang paling bodoh ini, si keledai. - dream blog -

Rabu, 30 April 2008

Too Bad

Dua hari lalu akhirnya aku mendapat panggilan kedua dari pihak Bank Danamon untuk ikut tes wawancara. Aku tidak bisa cerita banyak, aku cuma bisa bilang kalo hasil tes wawancaraku mengecewakan. Aku gugup, like a silly boy who didn't know what to say. Damn! Padahal suasana tempat wawancaranya nyaman (di perpustakaan bro, my fave place!) dengan pewawancara yang cantik dan bersahabat. Tapi kok tiba-tiba saja aku menjelma menjadi cowok bego. Too bad. Pokoknya payah.

Tapi ga papa lah. Jadikan itu pengalaman berharga. lagian, bagiku peristiwa itu bukanlah tempat pembuktian yang sebenarnya atas potensiku untuk berprestasi. Aku hanya sedikit kurang beruntung. That's all. Betapapun, aku tidak mau menyalahkan siapapun. Seperti pelajaran yang aku dapatkan dari pergaulan, orang picik selalu melemparkan kesalahan ke segala arah, kecuali ke arah yang benar; yaitu dirinya sendiri. Tapi aku tetap berharap semoga saja masih ada kesempatan kedua.

Satu lagi, setengah curhat nih, sebenarnya hasratku untuk mendapatkan pekerjaan sudah semakin menguat. Baru saja Ibunda menelpon, mengabari tentang kondisi di rumah. Aku menanyakan kondisi kesehatannya yang beberapa minggu lalu memburuk. Sekedar info, 2 minggu lalu Ibundaku datang ke Makassar untuk berobat ke ATFG (alat terapi bla bla bla) yang terapi pengobatan dari bandung itu lho. Katanya Bunda pegal-pegal, untuk shalat saja katanya setengah mati. Tau gak, kalo saja tu penderitaan bisa pindah ke aku, aku rela. Asal Ibu bisa sehat lagi seperti dulu.

Makanya itu, alangkah indahnya dan alangkah merasa bergunanya diri ini kalau saja aku bisa membiayai pengobatannya. Aku mau janji ah, kalo aku udah punya penghasilan nanti, aku mau sisihkan buat pengobatan bunda sampe sehat. Dan demi mendukung cita-cita ini, agaknya aku gak boleh cepet-cepet menikah seperti kakakku yang kerja di Timika, yang karenanya tidak bisa membantu Bunda secara maksimal karena penghasilannya teralihkan untuk biaya anak istrinya.

Rabu, 27 Februari 2008

Mahasiswa UNHAS Tawuran Lagi!

Setelah jumat lalu saya berhasil lulus ujian akhir, kemarin akhirnya secara resmi saya mendapatkan gelar SE lewat acara yudisium. Kami ber-6, 5 diantaranya adalah angkatan 2002-selesai 5 tahun 4 bulan, salah satunya anak 2004-selesai 3 tahun 4 bulan! Selesai acara yudisium itu aku langsung pulang ke rumah, karena sudah sangat lelah dengan semua rutinitas yang akhir-akhir ini begitu padat. Aku tertidur sampai sore.

Tiba-tiba hpku berbunyi, salah satu teman menelpon, menanyakan tentang 'tawuran yang tadi'. Lha saya bingung, saya tidak tahu-menahu kalau tadi itu ada tawuran. Sewaktu saya di kampus tadi masih aman-aman saja tuh. Berarti ketika aku tidur barusan-lah tawuran bersamaan terjadi.

Saya langsung berpikir tawuran ini pasti buntut dari kejadian acara inaugurasi ekonomi jumat malam yang lalu. Saat itu aku sempat tampil mengisi acara musik. Ckckckc, penonton penuh sesak, sampai banyak yang tidak kebagian kursi dan terpaksa nonton sambil berdiri. Ya, pasti setiap acara inaugurasi ekonomi penonton membludak. You know, dari 100% mahasiswa ekonomi, sekitar 60%-nya adalah cewek, 50% cewek cakep dan sisanya biasa2.. hehehehe. Cuma 40% cowok. Inilah yg menjadi daya tarik fakultas ekonomi. Ok kembali ke masalah. So, penonton datang dari seluruh fakultas, dan termasuk puluhan dari teknik.

Di salah satu deretan kursi, duduk beberapa mahasiswa dari fakultas ekonomi, dan tepat di deretan kursi di atasnya hingga ke belakang, duduk beberapa mahasiswa teknik. Menurut konfirmasi sepihak, salah seorang mahasiswa teknik yang duduk tepat di belakang mahasiswa ekonomi, di sepanjang acara dinilai 'memancing' atau terlalu 'rese', hingga mahasiswa ekonomi 'merasa terganggu' dan akhirnya memukul mahasiswa teknik tsb. Inilah akar permasalahannya.

Mahasiswa teknik tidak puas atas pemukulan salah seorang rekannya tsb, dan kemudian menghimpun beberapa massa untuk melakukan sweeping thd si pemukul (dikenali ada 2 orang) di pintu keluar gedung Baruga, tempat inaugurasi ekonomi berlangsung. Tidak lama keluarlah salah seorang mahasiswa ekonomi yang pakaiannya mirip si pemukul tadi, hingga mahasiswa teknik mengira dialah si tersangka tadi. Ketika mahasiswa ekonomi tsb ditarik utk dipukuli, salah seorang mahasiswa ekonomi yang lain melerai namun sialnya justru dia yang kena batunya. Dia dipukul hingga terjatuh, sialnya ketika terjatuh, kepalanya membentur pot bunga hingga bocor. Dia segera dilarikan ke rumah sakit.

Di sinilah kedua kubu mulai memanas. Baik dari pihak mahasiswa ekonomi maupun teknik sama-sama merasa tidak puas atas perlakuan masing-masing pihak. Di satu sisi, mahasiswa ekonomi merasa acaranya dirusak oleh arogansi mahasiswa teknik, di sisi lain mahasiswa teknik merasa dilecehkan sebagai 'tamu' dalam acara ini. Selesai sampai di situ, lambat laun kedua kubu mulai membubarkan diri dengan sendirinya seiring selesainya acara inaugurasi dan bubarnya para penonton yang lain. Esoknya tidak terjadi apa-apa, dan saya berharap peristiwa itu selesai sampai di situ. Tapi ternyata setelah mendengar bahwa tawuran terjadi lagi..

Hatiku langsung pilu... tawuran lagi, tawuran lagi.. Sampai kapan ini berakhir. Apa sih yang coba kalian buktikan? Kenapa kalian begitu berapi-api dengan kebanggaan semu itu: 'ego fakultas'? Toh kalian masih 1 almamater, masih 1 suku mungkin, bahkan mungkin masih 1 agama! Masih tega kalian saling menumpahkan darah saudaramu?

Esoknya, langsung saja berita itu tersiar di acara-acara berita tv, di internet, di koran. Sambil membacanya, aku tersipu-sipu malu, ntrenyuh, jadi pengen meludah. Malu-maluin ah jadi mahasiswa Unhas. Untungnya aku sudah bukan mahasiswa lagi. Alias pengangguran! Kere lagi!

Sabtu, 09 Februari 2008

Sebuah Igauan Panjang Tentang Aborsi

Akan kunamai saja Ia Cioka, aku tak punya artinya tapi bukan berarti aku sepaham dengan Shakespeare tentang arti sebuah nama. Bagiku biarlah kelak Ia yang akan memaknai namanya sendiri, biarpun kehadirannya lebih dari apapun. Tapi ternyata hidup tak selalu diharapkan...

Kubayangkan ia merah, semerah semangatnya pada hidup. Geraknya lincah, bertenaga. Tangannya mengepal bergerak-gerak cepat menantang segala, termasuk aku. Suaranya melengking keras seolah menghardik.


“Wahai hidup kemarilah, bersama kembara kita jelajahi ceruk kepengecutan. Lalu meludah disana! Rentangkan! Rentangkan hijab menembus waktu, biarkan wajah-wajah merona merah dan kepala-kepala yang berpaling dan tertunduk, tegak terangkat. Biarkan rasa malu takluk di duli kaki kita!”

Lanjutnya lagi, “Tuhanmu, Tuhanku. Adakah ia tak menginginkan aku? Sekiranyapun Ia tak menginginkan aku, bagaimana aku bisa datang? Yang haram adalah buku-bukumu, pikiranmu, hatimu, bukan aku!”

Mungkin ia tertidur dan inilah yang sayup kutangkap, Seperti igauan:
“Menjauhlah dari hiruk pikuk, tinggalkanlah sanjungan. Terimalah gunjingan, telanlah cibiran. Semua itu tak akan berarti apa-apa.” Katanya lagi, “Buanglah harapan, lupakanlah mimpi, semua itu hanya akan menjadi bianglala dari hari-hari kita yang mungkin getir esoknya. Kita mengarungi dunia kita sendiri, dunia yang lain; dunia yang boleh kita warnai dengan kelegaan. Setelahnya, segala kekuatiran itu akan melepuh dan menguap bersama kepedihan yang surut ke tepi jiwa.” Sambungnya, “Bukankah aku perlambang keperkasaanmu yang pertama? Tidakkah kau lihat masa mudamu yang jaya di mataku? Ataukah keperkasaan itu jua yang akan meremukkan aku?” Ia merengut, merayu aku.

Oh.. hidup yang cilaka! Apalah dayaku? Baru tahu aku, bakal begini jadinya. Beamu tak terjangkau olehku dan inilah akhirnya.
……………………………………………

Ia terbangun dan mulai merintih, di sela-selanya ia menguap seolah membuang kegetiran yang ditanggungnya. Ia merah, bibirnya merah. matanya berkilat-kilat memancarkan kehidupan, jari-jarinya yang mungil mengepal seolah mencengkeram erat takdir, menantang dunia yang tak menginginkannya. Tetapi ia tak berdaya, ia belum punya pilihan. Karena itu iapun meregang, lemas dan tak bergerak lagi. Seperti pucuk dibantai halimun, terkulai ke tanah dan rebah ke perut bumi.
……………………………………………

Inilah diriku kini, hari-hariku tak pantas lagi disebut kehidupan. Aku telah mati. Aku yang dulu, yang ceria, yang perkasa, yang percaya pada kegemilangan hari esok, telah lenyap. Hilang dalam raung kesakitan dan nyinyir amis darah. warna dan aromanya masuk dan melekat dalam setiap relung jiwaku. Akan kubaui sepanjang hayatku. Siapa yang dapat melepaskan aku? Bahkan debu kotor menari-nari menertawakan aku dengan gelak tawa yang tertahan-tahan oleh kengeriannya.

Inilah diriku kini, burung bul-bul yang dikutuk sendiri. Hidup dalam hari-hari yang getir dan sepi. Hanya bisa mengorek bilur-bilur dicelah kelam malam. Yang baginya; wangi parfum adalah amis nyinyir darah, makanan lezat adalah bara merah dalam perut, canda dan tawa adalah tangis penyesalan dan raungan kepedihan, kehilangan harapan lalu ditinggal kesempatan, yang diazab sesama dan diri sendiri. Seperti si iblis mengharap hukuman, demikian aku menanti keadilan.
………………………………………….

Pada suatu ketika, samar-samar kualami sesuatu dan seperti inilah kira-kira saat itu:
Aku berada didalam diriku dan tak kulihat apapun jua dengan mataku beberapa lama. Aku kaget, kubaui nyinyir amis darah, tapi tak kurasakan apapun. Aku mencari-cari keseluruh penjuru jiwaku, tapi tak kutemukan apa-apa lagi. Samar-samar aku melihat sejumlah orang sedang berkumpul, seseorang diantaranya sedang membacakan kalimat-kalimat tertentu dan orang-orang disekitarnya membalas secara serempak dengan ucapan “Amin” pada akhir setiap kalimatnya. Dalam setiap kalimat-kalimat itu, jiwaku merasakan kengerian. Karena itu, aku berjalan menjauhi mereka, keluar dari tembok-tembok kota. Tapi keadaannya juga hampir sama, disana mataku menangkap kengerian yang lain. Kurasakan dengan jelas, jerit kematian. Raungannya menggetarkan aku. Seorang pemuda dan seorang gadis muda telah menodai kota. Mereka, terhukum itu didera, dilempari sampai mati lalu jasadnya yang hancur dibakar. Kalimat-kalimat yang baru saja kudengar Seolah menjadi kenyataan dalam seketika. Begitu ampuhkah “amin” itu? Jiwaku bergetar hebat, inikah duniaku? Aku benar-benar terpukul, aku tak sanggup lagi menjadi saksi atas semua itu. Aku berpaling, berlari. Aku ingin keluar dari keadaan mengerikan ini, aku tahu ini tidak nyata. Tapi sekali lagi aku tersentak. Di tepi jalan yang kulewati terlihat seorang bocah, setengah telanjang. Meringkuk pada dinding beton, habis menangis dan masih sesengukan. Aku perhatikan di sekujur tubuhnya terdapat bilur-bilur. Berbasa-basi aku bertanya, dan beginilah jawabannya bila aku susun ulang: “Setiap bilur ini aku dapatkan dari setiap rasa malu, bahwa aku ini haram jadah. Lihatlah, dari setiap lukaku mengalir nanah, juga masih mengalir darah segar. Engkau tahu kenapa? Karena setiap kali aku mendapatkan sumpah serapah dari orang-orang yang lewat pada saat itu pulalah timbul luka yang baru. Tetapi kau lihat pula, disekujur tubuhku telah penuh dengan luka dan karena itulah luka-luka ini semakin bertumpuk, berdarah dan bernanah.”

“Karena itukah engkau menangis?” aku bertanya.
“Bukan hanya karena itu, tapi karena semua. Yang sakit bukanlah bilur-bilur ini, tetapi ketakpahaman itu.” Jawabnya sengit, mungkin ia melihat kalau akupun tak paham rasa sakitnya.

Saat hendak berbalik dari tempat itu, ia menghentikan langkahku dengan berujar “Masih ada yang kau tidak ketahui tentang bilur-bilur ini.”
”Apa?”
” Bahwa nanah ini terasa lezat dan darah ini terasa nikmat.” Katanya.
“Kenapa?” tanyaku
“Cicipilah” ujarnya.
Aku menggeleng lalu bertanya sekali lagi ”Aku tak ingin tahu dengan mencicipinya, cukupkan dengan penjelasan saja” kataku.
“Kenapa? jijik? Pikirmu apa alasan orang-orang itu menghina aku? membuat aku malu?” ia berhenti sejenak, memberi aku jeda menyadari diri. Aku menjadi merasa bodoh di hadapannya, aku benar-benar tidak tahu. katanya lagi, ”Mereka, orang-orang itu, suka karena setiap kali mereka menghina aku mereka merasa senang. Senang itu lezat dan nikmat. Kesenangan menjadi tujuan semua orang. Kau sudah paham?” matanya melotot padaku, aku mengangguk-angguk.

“Satu lagi, bagiku penderitaan inipun terasa nikmat tetapi kau perlu bertanya lagi, lanjutkanlah perjalananmu. Carilah jawabanmu sendiri, pikirkan pula jawaban orang lain.” Ia seolah tahu kalau aku masih bingung, aku lalu minta diri.

Ia pun mulai meratap lagi. Bukan karena perihnya luka, tapi karena orang-orang itu. Dalam arah yang kutuju selanjutnya, disebuah perkampungan, samar-samar aku melihat seseorang terusir dari rumahnya. Ia tak terlalu menarik perhatianku karena kulihat cukup tangguh. Dalam percakapanku ia mengatakan bahwa ia tak ingin bertahan, tak mau membuat malu keluarganya. Ada kegeraman dalam dirinya. setelah kutinggalkan di persimpangan, terdengar Ia menyenandungkan kidung-kidungnya, penuh kegeraman. Semakin lama, semakin hilang dan akupun semakin jauh dan semakin lelah. Aku tak mampu lagi melangkah dan terjatuh tak bertenaga lagi.

Kepalaku berat serasa ditindih batu, agak nyeri dibawah kelopak mataku. Ini aku rasakan semenjak peristiwa mengerikan itu. Aku tidak lagi terjaga sepenuhnya, sepanjang hari, sepanjang malam, sehari-hari. Bila mataku kupaksakan menyentuh sesuatu, yang kulihat hanya cicak-cicak tergelak dalam derai tawa. Sesekali dengan sekuat tenaga dan sekuat hati aku ingin bermimpi tetapi kutu-kutu busuk tak mengizinkan aku, para semut bersumpah ingin menggotong aku tetapi aku tak percaya apapun lagi. Sesekali kutepis keinginan mereka dengan jari-jari besarku.

Aku tak lagi pernah tahu, apakah saat ini adalah kemarin atau besok. Tetapi aku juga tak perduli. Semut-semut dan cicak telah menyita perhatianku sepenuhnya. Bila engkau bertanya tentang kesetiaan, mungkin merekalah jawaban itu. Tapi buat apa bertanya? Toh engkau tak kehilangan apa-apa. Sekali-dua ketika mereka mulai terlihat lagi, kadang dadaku memanas, ingin kureamas-remas saja mahluk-mahluk itu, tetapi rasa lemah membangkitkan enggan seketika, begitulah setiap waktu.

Bila rasa lelah dan letih mulai membekap, penglihatanku yang seperti rabun terhadap hari-hariku sepertinya lenyap pelan-pelan. Pada saat-saat seperti itulah mereka satu persatu hadir; mengungkit-ungkit, mendorong, mengangkat bahkan menggigit. Tetapi tak jua mampu membuat aku bergeming. Pada kali lain, aku mencoba bangkit berdiri, segera saja mereka terbirit-birit dengan pasrah dan paksa. Tetapi hanya beberapa saat ketika itu, para cicak bergerombol mengepung aku. Mereka berdecak menggelengkan kepala lalu tergelak dalam derai tawa, menginginkan ketersinggunganku. Aku terpana beberapa saat, aku resapi hinaan itu dan aku temukan ritme dan nada-nadanya tetapi aku masih tak paham. Senandung mereka kumasukkan ke telinga batinku, seluruhnya. Lamat-lamat kurasakan bulu kudukku merinding. Bukan karena takut, tetapi karena aku tertawan oleh pesona; kadang lirih, kadang sinis tetapi indah dan setelah kuselidiki, ternyata hanya punya satu ujung yang masih juga tak kumengerti. Begitu lagi, begitu selalu dan aku masih tak tahu apakah saat ini adalah kemarin atau esok.

Dalam hiruk pikuk yang kecil dan sempit kami ada yang datang, sang Nyamuk. Semut-semut itu bergosip kalau ia datang karena tak disukai dirumah sebelah. Adapun aku, aku tak peduli. Datanglah yang ingin datang, walau petaka sekalipun. Penglihatanku yang seperti rabun terhadap hidup sirna lalu hilang, lenyap. Pada saat itulah sang nyamuk tiba, hampir bersamaan dengan semut-semut itu. Kalau para semut itu tiba tanpa suara, sang nyamuk datang dengan lagu-lagunya yang riang. Aku tak paham maksudnya, tapi nadanya riang dan bersemangat. Ia kadang hinggap di kepalaku, tanganku ataupun kakiku tetapi tak sekalipun ia singgah didepan hatiku. Akupun tak tahu. Kadang aku rasakan ia menggigitku, mencungkilku dan aku membiarkannya saja sama seperti terhadap yang lain. Ia sama saja dengan semut-semut itu, pikirku. Seperti biasanya aku tak bergeming, tapi kali ini lain sama sekali. Aku mencoba melihat semut-semut itu, aku mencari kemana-mana, dibawah ketiakku, ditelingaku, dimulutku, diselangkanganku, disakuku, bahkan diperutku juga. Aku tak melihat yang lain kecuali dua, dijari-jari besarku. Aku kaget, bahkan lagu-lagu para cicak itu tak kuperdulikan lagi. Aku dicekam rasa marah, aku merasa kehilangan, aku merindukan mereka tetapi mereka telah pergi.

Dan inilah akhirnya, semut yang dua itu tak lagi datang dan pergi. Mereka telah tinggal bersamaku. Kadang kuelus-elus kepala mereka dan kamipun tertawa-tawa. Sementara itu, sang nyamuk terlihat makin tambun. Ia tak pernah alpa bahkan kadang datang dengan kawannya yang lain. Mungkin kolega-koleganya, tetapi aku tak perduli padanya. Lagu-lagunya mulai memuakkan aku. Dan para cicak-cicak itu, aku kian akrab dengan mereka. Kadang aku turut bernyanyi bahkan menciptakan lagu-lagu baru. Diwaktu-waktu lainnya, semut yang dua itu juga ambil bagian, kuelus-elus kepala mereka dan kamipun tergelak-gelak dalam derai tawa.

Begitulah hari-hariku akhir-akhir ini, bahkan kubuat jerujiku sendiri; jeruji kami barangkali. Kadang aku teringat pada muda-mudi itu, pada para tukang ceramah itu, pada anak kecil haram jadah itu, juga pada Cioka. Air mata lalu menetes, mencuci hati yang terkoyak, membasuh tangan yang berdarah ini. Aku sudah tak mampu melihat apapun, bahkan apapun aku sudah tak mampu. Semua sudah menjadi gelap. Lalu semut yang dua itu dan para cicak mengangkat aku, kini dengan enteng. Tubuhku telah menjadi ringan. Ambillah, ambil saja semua juga kalian. Aku tak butuh apa-apa lagi untuk diriku. Kami, setelahnya berdendang dengan nada-nada yang tetap sama; lirih, dan nyinyir. - dream blog -

Rabu, 30 Januari 2008

Generasi Whatever

Gue bisa bilang kalo generasi sekarang adalah generasi yang gak punya karakter. Soalnya menurut gue, generasi sekarang kurang bisa menunjukkan sesuatu yang signifikan. Let's say dari masalah gaya.

Biarpun jaman sekarang untuk urusan style nomer satu, tetep aja kalo mau diperhatikan semuanya seragam. Kaos, boxer, semuanya beli di Distro. Boxer dibalut celana skinny jins yang tentunya pemakaian boxer harus kelihatan. Sepatu keds macam convers, vans, dan tentunya gaya rambut mohawk lancip ke atas.


Buat yang cewek juga, semua baju bisa beli di distro, celana skinny, dan tentunya sepatu teplek ala ballerina. Buat aksesoris kalung bebatuan. Dan gaya yang gak boleh ketinggalan: handphone! Biar pulsa tiris, paling gak bisa ngobrol selama 2 detik. Huahhahaha tai, tai.

Dengan gaya yang nyaris seragam, tentunya yang jadi "pusat" siapa lagi kalo bukan mereka yang dikasih kelebihan fisik. Kalo nongkrong bareng, pasti yang jadi perhatian cuma mereka yang punya muka cantik, ato ganteng. Dan menurut gue, demi menang dalam persaingan, elo harus tau apa potensi lo. Tampang pas-pasan, kantong gak tebel-tebel amat, peralatan gaul juga seadanya. Kekurangan kayak gitu harus bisa diakalin biar terlihat kinclong.

Semakin sadar ama potensi lo, semakin buat lo jadi jutawan. Coba saja liat demam distro belakangan ini. Jutawan-jutawan muda yang ada di balik nama-nama distro dan clothing company, adalah salah satu contoh mereka yang mampu melihat peluang. Dan jangan kemudian loe ikut-ikutan untuk bermimpi memiliki distro juga. Karena kalo udah begini nggak ubahnya lo ama pengekor, percuma baca tulisan gue.

Well, gue bisa bilang jama sekarang ni adalah jaman yang paling enak buat ngelakuin sesuatu. Semua ada di depan mata, peluang banyak. Tinggal masalahnya elo berani kagak mengambil resiko. Berani menjadi Trend Setter ketimbang menjadi pengikut belaka. Yang penting elo kudu berani nentuin sikap. Berani mengambil resiko ato gak.

Ketika gagal, kita jadi bisa belajar. Kenapa kita bisa gagal, dan membuat kita sadar kalo kita tidak boleh ngulangin kegagalan itu lagi. Nah sekarang marilah kita membuat diri kita lebih "kinclong" lagi, dengan sebuah perbuatan yang berbeda dari yang sudah dilakukan. Jangan sampe generasi kita, cuman jadi generasi whatever, generasi yang bisanya cuma mikir "gimana ya kalo gue bikin gini... nantinya gimana ya?". Jadi siap gak jadi generasi kinclong? Sekian dan terima kasih (halah kok kayak kata sambutan perbaikan gedung?) - dream blog -

Senin, 28 Januari 2008

Sindrom "Botol"

Botol merupakan sebuah benda berbahan gelas/kaca yang berfungsi sebagai wadah minuman. Botol mengingatkan kita pada istilah tersendiri bagi kalangan preman (botol minuman), di samping itu istilah botol juga sangat akrab bagi clubbers, khususnya kota Makassar.

Seiring dengan perkembangan jaman, istilah "botol" kini telah memasuki dunia fashion (desain celana). "Celana botol", begitu orang-orang menyebutnya, adalah model celana yang lagi ngetrend hari ini, dengan ukuran yang kecil, bawahan yang kecil, ketat membalut pinggul hingga kaki. Kaos junkiest, sweater, sepatu ala balerina (sepatu kets bagi kalangan cowok) dan ikat pinggang besar adalah pasangan wajib dalam penggunaan celana botol. Ditambah lagi potongan rambut nge-bob dan celana kolor boxer yang sedikit nampak di atas pinggul. Suitt suiiitt... sexy bukan?

Sebagian orang akan berpikir, generasi hari ini tidak berkarakter, norak, plagiat, dan lain sebagainya. Namun bukan masalah bagi kalangan penggemarnya. Mereka akan berkata, "Inilah kami, generasi yang lahir di masa kini. Toh generasi yang lalu, pernah lahir dengan celana model senapan dengan kemeja kotak-kotak dan kacamata rayban".

Apa yang salah dengan hal ini? Bukankah tiap jaman akan lahir dengan generasi dan trend yang berbeda? Layak tidaknya suatu hal hanya ada di tangan konsumen. Perkembangan jaman yang diikuti dengan generasi dan trend yang berbeda senantiasa menjadi bahan perdebatan. Entah ditinjau dari etis tidaknya, layak tidaknya, atau bahkan rasional tidaknya.

Di luar dari itu, coba kita lihat suatu hal unik yang ditampakkan oleh penggemar trend hari ini, khususnya wanita. Tidak dapat dipungkiri, memang pada umumnya wanita penggemar celana botol memiliki bentuk pinggul dan kaki yang indah, namun sejengkal di atas pinggul, tampak timbunan lemak menyerupai tas pinggang yang tak ingin ketinggalan tuk diperhatikan.

Besarnya keinginan generasi hari ini dalam mengikuti trend mampu membutakan mereka akan adanya setumpuk lemak yang perlu dibakar. Setahu saya kaum wanita menginginkan bentuk perut yang rata dan langsing. Ataukah tumpukan lemak di perut juga telah menjadi trend masa kini? I dunno.

Sedianya lingkaran kecil botol berada di bagian atas dan lingkaran besar berada di bagian bawah. Berbeda dengan celana botol, yang lingkaran kecilnya berada di bawah dan lingkaran besarnya berada di atas. Lantas mengapa dikatakan celana botol?

Jika ada waktu senggang, luangkan waktu untuk mampir ke kafe dan memesan sepiring makanan tanpa lemak serta sebotol minuman tanpa celana.

NB: Sepuluh tanya menyertai celana botol
1. Bagaimana kalau kebanjiran selutut?
2. Bagaimana kalau kebelet pengen boker?
3. Apakah aliran darah ke kaki tidak terganggu?
4. Ikat pinggangnya ada, tapi kok celananya masih kedodoran?
5. Btw, CD nya sengaja dipamerin ya?
6. Bagi yang gemuk, apa gak takut ama penjual sate?
7. Celana second kan lebih lentur dan ringan, kenapa bukan itu aja?
8. Apa gak risih, lekuk tubuhnya jadi tontonan orang (palagi pake napsu?)
9. Ada gak ya jilbab yang model botol?
10. Emang enak ya pake celana botol, ato cuman ikut-ikutan aja?
- dream blog -

Jumat, 25 Januari 2008

Kemarau

Ia berbisik sesekali mendesau
Kepada masa yang mendengkur panjang
Dijawab oleh igauan tanah dan bebatu
Dalam butir-butir keringat dikiranya anak hujan
Sejak kapan berangkat, ia tak tahu
Sebab suaranya mulai parau
Seringkali di sepanjang jalan
Dikecupnya kehangatan dedaunan
Yang bersorak ke arahnya lantang
Sebelum diminum matahari telanjang
- dream blog -

Kamis, 10 Januari 2008

Get Ready fo da new Lifeee

Hip hip hurray... Kemarin nilai mata kuliah sudah keluar dan hasilnya lumayan memuaskan. Sekarang IPK sudah melewati target. Dan kini tinggal ujian meja alias sidang akhir... huiii swenenge atikyw. Dan yang lebih menyenangkan lagi, kalau aku bisa dapat nilai A untuk skripsiku... IPK-ku bakalan melonjak jauh melewati perkiraanku. Dan satu lagi, kalaupun nilai itu dirubah menjadi yang terendah... IPK-ku tidak sampai anjlok melewati batas targetku. Sip....

Tapi bukan berarti aku begitu mendewakan sistem penilaian yang dibuat oleh sekolah. Tidak mutlak seorang dengan nilai terbaik adalah yang terbaik. Justru mungkin malah sebaliknya. Sebenarnya, tidak berarti huruf-huruf dan angka-angka itu. Itu tidak lebih dari interpretasi para penentu kebijakan nilai yang juga manusia biasa, yang juga berarti tidak luput dari kekeliruan. Bahkan lebih sering keliru ketimbang benarnya. Bukankah persepsi manusia itu sifatnya relatif? Misalnya, pernah, Ichal salah satu temanku tidak diluluskan pada salah satu mata kuliah, padahal menurut persepsi kami dia paling berhak dapat nilai terbaik. Tapi kenyataannya menunjukkan bahwa persepsi kami dengan persepsi dosen berbanding terbalik seperti hitam dan putih, ada dan tiada, atas dan bawah. Tolak ukur kami dengan dosen dalam memberi penilaian mungkin berbeda, tapi kami tidak habis pikir parameter apa yang digunakan dosen sampai-sampai tidak meluluskan Ichal. Padahal jika menggunakan tolak ukur pada umumnya, dia sudah pantas lulus, meskipun tidak dengan nilai memuaskan. Akhirnya kami sampai pada kesimpulan bahwa tolak ukur dosen itu karena Ichal jeleeek. Udah hitam, kriting, pendek, idup lagi. hihihihihihi sori cal

Setelah aku pikir-pikir sampai jungkir balik (halah), aku memutuskan untuk tidak mau lagi melanjutkan studiku ke jenjang yang lebih tinggi. Ketika aku wisuda nanti, cukup sampai di situlah urusanku dengan dunia sekolah. Aku tidak ingin mengorbankan apa-apa lagi dari kedua orang tuaku. Sudah saatnya untuk mengambil langkah yang aku rasa paling tepat demi pembangunan mimpiku. Tapi bukan berarti aku berhenti dari dunia pendidikan. Bagiku pendidikan adalah seumur hidup, dan pendidikan tidak sama dengan sekolah. Aku bisa mendapatkan ilmu meski bukan di sekolah. Bahkan menurutku ilmu justru lebih banyak tersebar di luar ruang-ruang sekolah. Minimal, kalaupun suatu saat nanti aku berubah pikiran dan ingin melanjutkan sekolah, pastinya 1). biaya dari diri sendiri; dan 2). tidak akan lanjut di Indonesia. Kecuali negeri ini bertobat dan kemudian bangkit dari kebobrokannya. bagaimana tidak, sudah mahal, kualitas jeblok.

Kemarin, salah satu teman dari Equilibrium (komunitas peduli alam di kampusku) menikah. Namanya jen, dia adalah 'Ibu' kami kalau sedang mendaki gunung. Meskipun di puncak udara dingin, ransum pas-pasan, tapi kalau ada Jen, pasti makanannya enak. Salah satu dari segelintir cewek yang punya hobi naik gunung. Tapi meskipun dia cewek, kemampuan fisiknya mirip Flinstones. Kita udah ngos-ngosan sampai nafas bunyi peluit, dia masih biasa saja. Ini cewek apa batu ya? Sampai hari pernikahannya kemarin, aku baru yakin kalo Jen itu bener-bener cewek. Acaranya berlangsung di gedung mewah, sangat meriah. Makanannya super enak, dan pakaian para undangan begitu mewah. kondisi ini begitu jauh berbeda ketika kami sama-sama di puncak. Dan ternyata Jen bisa juga ya pake bedak. Selamat yah, Jen... Setelah pensiun dari mendaki gunung, akhirnya giliran kamu yang didaki! xiixixxixixi.. Mungkin di lain kesempatan, aku ingin upload hasil foto-foto kami di acara pernikahannya kemarin. - dream blog -