Minggu, 17 Oktober 2010

Siap Mundur

Di makassar aku bisa dengan mudah menemukan sahabat. Di sini, betapa sulitnya. Semua penuh tendensi, semua selalu saling ingin menguasai. Padahal bagiku sahabat itu tulus tanpa tendensi, murni tanpa saling ingin menguasai.

By the fucking way, Aku siap keluar dari kandang itu. Percuma berpenghasilan besar tapi hati tak tentram. Dan aku tak bisa bekerja dengan cara mereka. Cara yang setau saya hanya cocok dipakai di hutan rimba. Tapi aku tak mau beralasan, menjustifikasi, apalagi menyalahkan siapapun. Dalam hidup ada jatuh bangun, dan kukatakan sekarang ini aku sedang jatuh. Kalau para petinggi tidak mau memberiku kesempatan untuk bangun, ya sudahlah. Aku sudah melakukan yang kubisa, dan tak ada kata menyesal. Life must go on, right?

Sudah kusiapkan segalanya. Aku mulai membuka koran sabtu. Aku mulai mengumpulkan berkas-berkas lusuh untuk dikirim ke mana-mana. Aku mulai mencari di internet informasi pekerjaan. Just like the old day, when i'm jobless. Kupikir, untungnya aku belum ketuaan untuk memulai dari nol di luar sana. Kalau memang jadi keluar, kuharap yang kutemukan di luar sana jauh lebih baik.

Now I'm ready for every possible things that may happen. Jadi mari kita lihat di akhir bulan.

0 komentar: