Kamis, 06 Agustus 2015

The Best Mankind

14 abad yang lalu, dia pernah merindukanmu.

Dia adalah manusia terbaik yang pernah ada.

Tepat sembilan hari menjelang wafatnya, turunlah firman Allah subhanahu wata'ala:
 وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
“Dan peliharalah diri kalian dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kalian semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak didzalimi.”(Al Baqarah : 281)

Semenjak itu raut kesedihan mulai tampak di wajah beliau yang suci.
“Aku ingin mengunjungi syuhada Uhud" ujar beliau.
Beliaupun pergi menuju makam syuhada Uhud, sesampainya disana beliau mendekati makam para syuhada dan berkata, “Assalamu’alaikum wahai syuhada Uhud, kalian telah mendahului kami. Insya Allah kamipun akan menyusul kalian.”
Ditengah perjalanan pulang, beliau Shallallahu Alaihi Wasallam menangis. Para sahabat yang mendapinginya bertanya,
“Apa yang membuatmu menangis wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab,
“Aku rindu kepada saudara-saudaraku.”
Mereka berkata,
“Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab,
“Bukan, kalian adalah sahabat-sahabatku. Adapun saudara-saudaraku adalah mereka yang datang sesudahku, mereka beriman kepadaku padahal mereka belum pernah melihatku.”

Senin, 03 Agustus 2015

Pesan Ibunda

kembali nak, kembali kalau memang harus kembali
ada rumah yang bisa kau tinggali untuk tidur saat kau kembali
kalau harus menjadi bedinde, jujurlah pada pekerjaanmu
meski berat dan coba serap simbiosis apa yang dikenakan dalam kehidupanmu di seberang pulau: komensalisme, mutualisme
tapi jangan pernah kau menjadi parasitisme, jangan pernah jahat
meski kau bisa saja benci kepada pekerjaanmu, tapi jangan anti kepada mereka
lengkapilah hatimu dengan hati yang tulus dalam bekerja
bergiatlah agar orang-orang memandangmu anak yang memiliki bara semangat
meski hatimu kelak sepi, tidak ada orang yang bisa kau bagi kedukaan
tak ada orang yang bisa kau ajak untuk tertawa bersama
atau akan kau dendangkan langgam yang menyayat hatimu
tapi hentikan bila kau hanya mampu berurai airmata
biar tirai kemenangan selalu terbuka bagimu
dan kamu menjadi anak yang merdeka

tapi, kau akan pulang 'kan, nak?