Rabu, 10 Desember 2014

Riwayat Dinding & Soneta

kami bersandar merapatkan punggung masing-masing pada dinding.

ia tiba-tiba bertanya:
untuk apa dinding diciptakan?

dinding, kataku, dibuat untuk memisah-misahkan.
yang satu jadi dua atau jadi bilangan-bilangan berlainan,
jadi kawan dan lawan,
jadi ada aku jadi ada kau.

sebab, sesungguhnya, sebelum ada dinding,
segala sesuatu hanya satu. hanya satu.

@Hurufkecil

*****

Aku tak mencintaimu seperti engkau adalah mawar, atau topaz atau panah anyelir yang membakar:
Aku mencintaimu selayaknya beberapa hal terlarang dicintai, diam-diam, diantara bayangan dan sukma.

Aku mencintaimu seperti tumbuhan yang urung mekar dan membawa jiwa bunga-bunga itu di dalam dirinya, dan karena cintamu, aroma bumi yang pekat tumbuh diam-diam di dalam tubuhku.

Aku mencintaimu, tanpa mengerti bagaimana, sejak kapan, atau dari mana
Aku mencintaimu dengan sederhana, tanpa kebimbangan, tanpa kesombongan:
Aku mencintaimu seperti ini, karena bagiku tak ada cara lain untuk mencinta kecuali ini, dimana 'aku' dan 'kau' tiada,

begitu erat, hingga tanganmu diatas dadaku adalah tanganku
begitu erat, hingga ketika aku tertidur, kelopak matamulah yang tertutup

Pablo Neruda

0 komentar: