Sabtu, 01 Oktober 2011

Untuk Adikku yang ABG

Aku melihat banyak tragedi di dirimu, adikku. Tragedi fashion, kosmetik, mall, shopping, musik-musik menjijikan, komik-komik tolol, foto-foto, perhiasan, dandan, modis, gaul, dan tragedi temen-temenmu yang jauh lebih geblek.

Entah berapa banyak yang kamu sia-siakan untuk beli kosmetik, baju-baju norak (tapi katamu bagus indah mempesona), komik tolol, perhiasan bodoh, dan segala aksesoris lain yang ditempel di tubuhmu kayak dempul di badan mobil. Ngga berguna dan buang-buang duit, korban eksploitasi konsumerisme produsen demi konsumsi sebesar-besarnya, yang berarti profit sebesar-besarnya.

Maka adikku, juga ABG-ABG tengil lainnya, kamu adalah korban. Seperti binatang yang bisa diatur-atur sama manusia, seperti kebo yang bisa disuruh belok ke kiri atau ke kanan sepanjang hari jalan di sawah nggak keruan sesuai keinginan manusia. Seperti binatang-binatang malang yang dipengaruhi manusia untuk melakukan sesuatu, lantas dipertontonkan ke orang banyak, dan si manusia dapet duit.

Terasing dari diri sendiri, mengejar target-target imajinatif yang bertebaran banyak sekali, dari iklan di tv dan segala media lainnya. Sadar atau ngga sadar, "penderitaan" hidup karena posisi inferior dibanding sama wanita-wanita cantik jelita indah mempesona luar biasa sexy dan binal di iklan di mana-mana. Mereka, iklan itu katakan:

"Kau, ABG-ABG yang manis, hidupmu menderita karena begitu pahit dan engkau begitu busuk, kau inferior, dan lihatlah! Perempuan wanita gadis manis nan sexy ini, ialah yang superior, yang ideal, yang terindah, yang luar biasa sempurna, jauh di atasmu! Maka gunakan produk kami supaya bisa seperti dia!"

Muncullah kamu adikku, generasi pengikut, generasi edan. Generasi yang tereksploitasi, yang terasing dari dirinya sendiri. Kamu adikku, ABG-ABG tengil yang belum merasa jadi dirimu sendiri kalo belum menghabiskan uang ratusan rebu sampe jutaan perak hanya untuk nambahin berbagai macem tetek bengek di atas permukaan kulitmu, membuatmu jadi seperti TEMPAT SAMPAH: N.O.R.A.K. Tapi katamu itu cantik, katamu itu sexy.

Maka penderitaan pun dimulai, kamu melarikan diri dari dirimu sendiri, lari menuju produk-produk sesat satanistik tololistik goblokistik hanya untuk menjadi "manusia" dan menjadi "diri sendiri", tanpa produk-produk itu kamu bukan dirimu, kamu cuma setengah manusia setengah benda mati. Terjerumus ke dalam jurang inferioritas dan jalan untuk keluar menjadi superior hanya ada sebuah tali yang ujungnya berbentuk simpul untuk gantung diri.

Maka mengalirlah uang-uang itu, lembaran demi lembaran ke dalem kantong bos-bos besar kapitalis tulen. Semakin kamu rajin mengejar mimpi-mimpi target imajinatifmu - mengejar standar kemanusiaan yang berasal dari model-model sexy itu, mengejar superioritas dan mengubur inferioritas - semakin kamu tolol dan goblok, semakin kaya raya sang bos besar. Tidak ada masalah dengan kegoblokan dan ketololanmu, adikku ABG, buat sang bos besar kamu cuma sejenis benda hidup setengah mati yang bebas dieksploitasi sampe kering.


Puluhan ribu, ratusan ribu, jutaan, puluhan juta uang kamu keluarkan untuk moles badan dari ujung rambutmu paling atas sampe ujung paling bawah dari telapak kaki, dari ujung paling depan dari payudaramu sampe ujung paling belakang dari gumpalan pantat. Ketika kamu adikku, semakin tolol dan bertambah banyak, maka semakin banyak ketololan kolektif yang berkumpul jadi satu, saling dukung-mendukung dan semakin menciptakan jurang inferioritas antar orang-orang terasing dan orang-orang inferior yang menderita itu. Semakin banyak juga sumber daya yang dihabiskan masyarakat untuk biaya menjadi "manusia", untuk segala ketololan.

***

Sementara kalian menghamburkan segalanya untuk ketololan itu. Di sisi lain tentang dunia ini, ada 900 juta warga dunia ini - saudara-saudara kita - yang terancam mati karena kelaparan. Hampir satu setengah milyar orang hidup dalam kemiskinan luar biasa. 12 juta anak mati setiap tahun karena penyakit yang seharusnya bisa disembuhkan. 10 juta orang mati setiap taun karena permasalahan sosial yang seharusnya bisa dicegah. Lebih dari setengah juta perempuan mati ketika melahirkan setiap tahunnya. 12 juta anak mati pada usia balita setiap tahun. Entah berapa juta anak-anak di bawah umur yang bekerja 7 hari seminggu 16 jam sehari sebagai buruh kasar, atau anak-anak yang dipekerjakan sebagai budak eksploitasi sexual, anak-anak yang dijual sebagai pelacur oleh keluarganya.

Dan kamu tidak perduli. Kamu bilang kamu masih belia. Belum waktunya memikirkan tentang ini, kamu masih ingin main, masih ingin menikmati dunia, dan lain-lain. Masa bodoh tentang segala kenyataan dunia itu. Yang penting kamu hidup enak, dengan segala fasilitas dari orang tua, menikmati hidup dengan segala kenikmatannya, bebas dan damai, ideal dan indah.