Minggu, 13 Februari 2011

Obat Cinta

Suatu hari nanti di masa depan, cinta akan diperjualbelikan dalam bentuk pil. Siapa ingin cinta, belilah sebotol, tenggak sebutir, maka hadirlah cinta. Atau kalau kau benci menelan pil, tinggal kau minta tablet hisap cinta atau ada juga obat cinta dalam bentuk spray dan sirup. Lebih praktis lagi, pesanlah sticker cinta dan tempel di pantat atau ubun-ubunmu, hadirlah cinta di sana. Dengan deras dan lancar. Bisa juga kau beli paket hemat, cinta menggebu plus ngentot tiga hari tiga malam, atau cinta yang lembut disertai grepe-grepe sekitar delapan jam, bisa ditambah dengan obat gosok cinta. Untukmu yang lebih bajingan, tinggal minta kondom rasa cinta, menghadirkan cinta di setiap sodokan penismu ke dalam lubang vagina perempuan yang kau setubuhi atau kau perkosa. Cinta bisa muncul di manapun dan kapanpun, asal kau punya obatnya.

Tapi jangan harap cinta akan hadir tanpa obat-obatan itu. Cinta telah lama mati di dunia. Tidak ada cinta lagi. Di kota atau di desa, di laut atau di dalam rimba, cinta telah mampus, cinta hanya ada di dasar jurang neraka paling jahanam. Terbakar melepuh meleleh dan kemudian gosong menjadi abu, ditiup angin dan lenyap dari alam semesta. Sekali lagi: Cinta telah mati.

Beli sekarang mumpung lagi diskon, hari palentin hari kasih sayang. Lihatlah cinta botolan ini, menjanjikan cinta menggairahkan yang hangat-hangat panas.

Cinta diperjualbelikan, cinta menjadi komoditi. Tak ada cinta di kepala manusia, tak ada cinta di kehidupan manusia, tak ada cinta di dalam kemanusiaan, bahkan mungkin kemanusiaan pun telah minggat dari dirinya sendiri lari mengejar cinta ke alam baka untuk menemaninya di neraka. Getir dan suram, itulah manusia tanpa obat-obatan cinta, tanpa cinta dan tanpa kasih sayang. Karena cinta telah diternak dan kemudian dijagal, ekstraknya dijadikan pil atau tablet hisap, juga jenis obat lain serta paket-paket hemat yang tersedia di pasaran. Tak membeli maka tak ada cinta, cinta tidak lagi ada di dada tapi di laboratorium kimia.

Hari ini cinta mulai diperjualbelikan. Cinta dan kasih sayang mulai dijagal dan terwakili oleh materi, dalam bentuk kertas jantung hati merah muda dan coklat juga barang-barang TOLOL dan GOBLOG lainnya. Besok cinta akan musnah dan mampus diinjak-injak manusia. Carilah cinta di apotik. Besok hari fucklentine. Mari kita rayakan boikot.

Kamis, 03 Februari 2011

Pengalaman Seleksi Penaksir di PERUM Pegadaian

Beberapa hari sejak bulan lalu aku ikut seleksi calon pegawai tetap di Pegadaian untuk posisi Penaksir. Aku ingin menuliskan pengalamanku, agar di tahun depan, bagi mereka yang ingin melamar kerja di Pegadaian dapat mempunyai persiapan yang lebih matang dari aku, dan lebih penting lagi, agar berhasil mendapatkan posisi di Pegadaian, khususnya penaksir seperti yang aku lamar sekarang ini.

Sebelumnya aku ingin menjelaskan bahwa Pegadaian selalu membuka lowongan untuk Penaksir setiap tahunnya, biasanya akhir tahun, di bulan Desember siap-siaplah untuk rajin membuka situs Pegadaian (www.pegadaian.co.id) bagi yang berminat. Beberapa teman kuliahku sudah berhasil diterima dan dari merekalah informasi proses seleksi aku dapatkan. Kata mereka, bekerja di Pegadaian merupakan sesuatu yang membanggakan. Selain dapat membantu masyarakat menengah ke bawah (dalam hal penyaluran kredit atas dasar gadai) khususnya UKM, kita juga memperoleh penghasilan yang sangat lumayan (gaji dan tunjangannya mantap). Cuma salah satu syaratnya umur yang tidak boleh lebih tua dari 26 tahun bagi pelamar S1 (kelahiran 1984 max.). Jadi bagi yang masih muda, apalagi yang baru lulus, cepatlah melamar. Aku aja ini udah tahun terakhir bisa melamar, tahun depan (kalo kali ini gak lulus) sudah tidak bisa lagi.

Saat aku menulis ini, aku sudah memasuki tahapan pertengahan, masih ada 2 tahap lagi di depan (Test Performance & tes kesehatan). Jadi untuk yang dua itu aku belum bisa kasih info karena belum kulewati. Inipun aku masih dag dig dug psikotesku kemarin lulus apa tidak ya? (tgl 11 Feb. 2011 pengumumannya).

Tahap 1. Masukin lamaran. Ketika lowongan sudah dibuka (cek situsnya), download PDF-nya di menu 'karir' dan baca baik-baik persyaratannya, berkas apa saja yang harus diikutkan dll. Ini gak perlu dijelaskan lagi. Baca aja di PDF-nya yang bisa didownload lewat situsnya (kalau lowongan sudah dibuka).

Tahap 2. Wawancara. Di sini khusus wilayahku (Balikpapan) terus terang banyak yang gagal. Dari 150+ peserta yang tersisah hampir setengahnya atau tinggal sekitar 80-an orang di tahap selanjutnya. Siapkan pengetahuan tentang pegadaian; apa itu pegadaian, produknya apa saja, dan apa saja yang bisa dipelajari dari Pegadaian. Buka situsnya, baca-baca, cari di internet, Wikipedia, dll. Kalau bisa jangan dihafal, tapi pahami, kalau menghafal tentunya kelihatan, kaku dll. Intinya sampaikan dengan cara kita. Saat diwawancara aku fokus pada membandingkan antara proses kredit di bank dengan pegadaian (yang tentunya menonjolkan kelebihan pegadaian daripada bank). Jangan lupa pelajari Indikasi makro di Indonesia dan kalau perlu internasional dan hubungannya dengan Pegadaian (gak nyangka pertanyaan kayak gini bisa keluar). Untungnya saat diwawancara aku masih ingat pelajaran waktu kuliah.. 3 taun lalu.. hehehehe sukurlah.

Selain itu juga siapkan jawaban diplomatis dari pertanyaan-pertanyaan jebakan, misalnya kita ditanya contoh kasus kita ditempatkan ke daerah yang bagaimana, mau apa tidak dan kenapa? Atau pimpinan kita lebih muda dari kita, bagaimana menurut kita? Atau misalnya kalau ada uang yang kurang di kasir (timbul selisih), gimana? Mau nombok atau gimana dan kenapa? Ya kalau kurangnya 20 rebu. Kalo jutaan? dll.

Terakhir, siapkan ide yang bisa memajukan Pegadaian, atau bagaimana pegadaian bisa tetap memimpin, meskipun bla bla bla.... misalnya. Kalau tidak salah di akhir-akhir wawancara ada pertanyaan2 semacam itu.

Tahap 3. Tes TPA & Bahasa Inggris. Di tes TPA, pelajari:
-sinonim kata, misalnya Pandir=...? a. pandai b. bego c. pemandangan d. cute e. semuanya benar.. lha?
tes padanan kata. misalnya hidung = upil, mata =...? a. emas b. air mata c. belek d. kebo e. retina
itung-itungan, misalnya: jika saya naik motor ke stadion dari jam 1 siang dengan kecepatan rata-rata 20km/jam dan sempat singgah ke warung sekitar 30 menit lebih 2 jam 27 menit dan sampai di stadion jam 3 subuh, maka berapakah bensinku tersisa? a. setengah galon b. abis bos, dorong sampe stadion c. semuanya ngaco d. anjrit e. au ah gelap
tes aritmetika. <--- paling susah menurutku. dari 30-an soal yang kujawab (gak tau benar apa salah) cuma 8 nomor yang aku berusaha untuk mencari jawabannya, selebihnya hitung kancing alias ngasal. tes seri angka & huruf: misalnya: 1 3 5 7 9 ... selanjutnya a. 11 b. 10 c. 19 d. 21

Kemudian tes bahasa Inggris. Pelajari TOEFL, soal-soal seperti disuruh melengkapi kalimat, atau mencari kata yang salah dalam kalimat, atau soal cerita. Tidak ada Listening.

Kurang lebih seperti itu tes TPA & Bahasa Inggris. Mungkin cuma itu yang bisa kuingat, jadi jangan dijadikan satu-satunya patokan, pelajari yang lainnya yang mungkin belum ada di atas. Selain kemungkinan aku salah ingat, juga Pegadaian tiap tahunnya mungkin selalu meng-upgrade soal dan metode seleksinya. Jadi di tahun ini belum tentu sama dengan tahun depan. Juga jangan lupa untuk memastikan menjawab semua soal, entah itu salah atau benar, yang penting terisi. Daripada kosong, itung-itung ada yang kebetulan benar, toh tidak ada nilai minus kalo salah.

Tahap 4. Psikotes.
Sering latihan hitungan koran, Tes Wartegg, gambar pohon (Baum), gambar orang, dan gambar rumah. (Cari di internet contoh-contohnya). That's all.

Tahap 5. Test performance aku belum ikuti. Doakan saja di psikotes aku lulus sehingga bisa ikut tes performance. Kalau memang iya, akan aku tuliskan pengalamanku di sini.

UPDATE:

Ok, so here we go. Aku sudah melewati tes performance dan tes kesehatan, tigngal menunggu pengumuman final di 11 maret nanti. Kalau lulus, berarti tinggal OJT (On the Job Training) dan Training ke Jawa. Wish me luck!

Dan ternyata, tes Performance adalah interview lagi. Yang interview dari para petinggi Pegadaian setempat. Pertanyaannya sangat standar, seperti, apa motivasi melamar di Pegadaian? Apa kelemahan dan kekurangan? dan juga tentang hobby. Cuma seputar diri sendiri. Abis itu disuruh jalan keliling ruangan dengan cara berbaris. Aku tidak tahu apa artinya itu, tapi aku memilih untuk berjalan sedikit lebih cepat (tapi tidak kentara) dari peserta lain.

Setelah dinyatakan lulus, besoknya aku langsung mengikuti tes kesehatan di RS yang ditunjuk Pegadaian. Untuk tes kesehatan, kita disuruh puasa mulai jam 10 malam hingga tes besoknya. Tesnya diambil sampel urin, darah, ukur tinggi dan berat badan, tensi tekanan darah, rekam jantung, rontgen, tes buta warna, tes pendengaran, pemeriksaan umum seperti gigi, pupil mata, telinga, tenggorokan, dan anus.. that's all.

Bagi kalian yang baru ingin melamar dan sudah membaca pengalamanku di atas, what the fucking hell are you waiting for?? Sudah ada gambaran jelas tentang tesnya, tinggal latihan dan yakinkan diri lulus! GO Pegadaian!