Sabtu, 24 Mei 2008

BBM naik tinggi

Anjrittt... Harga BBM naik lagi! Benar-benar terasa dampaknya terutama bagi orang-orang seperti aku. Gimana coba, bensin 10ribu buat 'si biru yang perkasa' udah gak seawet dulu lagi. Paling banter si biru yang perkasa cuman bisa dipake pulang balik ke tempat kursus, itupun sambil deg-degan takutnya blom nyampe rumah udah mogok di jalan karena bensin tiris. Udah dasarnya nih motor boros bensin, ditambah harga BBM naik, ditambah yang punya motor blom dapat kerja, lengkap sudah penderitaan. Tampaknya masalah-masalah muncul semakin membuat aku tersisih dari hidup. Pengennya tinggal dirumah aja, tapi gak mungkinlah. Aku merasa seperti buah segar yang lama-lama mulai membusuk kalo di rumah terus tanpa kegiatan apa-apa.

Bagi aku, tidak melakukan apa-apa adalah malapetaka. Bukankah malapetaka terbesar dari suatu bangsa adalah ketika para pemudanya sedang tidak melakukan apa-apa? Aku pusing kalo di kamar terus molor, atau tiap hari ngobrol ngalor-ngidul ama temen-temen, ngobrolin gak jelas. Aku pengen punya kegiatan bermanfaat, apalagi ngehasilin duit, dan hari demi hari keinginan itu bertambah kuat. Kasian Ibunda, udah tua. Takutku gak sempat ngebales jasa-jasanya, membahagiakannya di hari senja hidupnya. Please God, give me chance.

Beda aku, beda si Cepot. Ini salah satu temenku yang nasibnya selalu mujur. Belum wisuda udah kerja di Bank BPD Riau. Ada keluarganya yang urus untuk masuk di sana. Sementara aku harus mulai dari nol. Aku punya kakak di Trakindo. Tapi aku pantang merengek karena aku yakin bisa dengan hasil usahaku sendiri.

Well, ini adalah awal perjalanan. Aku sudah punya rencana jangka panjang. Sedikit demi sedikit, hari demi hari, masa depanku yang cerah jelas tergambar dalam otakku. Dan aku jadikan itu realitasku. Nah, karena aku mulai dari angka nol, maka sekarang tinggal angka nolnya harus ditambah angka 1 di depannya, dan kemudian tambah lagi angka nol di belakangnya, as much as i can. That's it.

I'm on the way, bro 'n sis. ^_^ - da dream blog diary -

Rabu, 14 Mei 2008

Belajar dari Keledai

Tau gak hewan yang biasanya diidentikkan dengan kebodohan? Ya, itulah keledai. Yang membuat kesepakatan untuk mengidentikkan keledai dengan kebodohan adalah manusia. Padahal kalo dipikir lagi, manusia justru sering melakukan hal yang lebih goblok dari keledai. Keledai, dia tidak akan mau terjatuh di lubang yang sama dua kali. Artinya, dia belajar dari kesalahannya yang dulu, dan tidak mengulangi lagi kesalahannya itu. Manusia justru sering melupakan ini. Maka siapa sih yang sebenarnya bodoh itu? Jadi, sekedar pengingat aja, marilah kita belajar dari binatang paling bodoh ini, si keledai. - dream blog -