Senin, 17 Desember 2018

Ode to my father

Aku tidak bisa menundanya lagi.
Aku tidak bisa menahannya lagi.
Aku harus mengikuti kata hatiku.
Aku harus pulang.
Aku harus berada di samping ranjang bapakku.

Untuk sekedar membuatkannya secangkir teh hangat.
Untuk sekedar membantunya berbaring.
Untuk sekedar meluruskan letak bantalnya yang miring.
Untuk sekedar hadir di pandangannya. Untuk sekedar ada di sekitarnya.

Aku sudah terlalu lama pergi.
Aku sudah terlalu renta melanglang buana.
Aku sudah terlalu lelah mencari pengakuan manusia.
Aku sudah terlalu bosan mengejar asa dunia.

Sungguh, aku ingin pulang.


*Suatu hari di bulan Juni 2017