Sabtu, 31 Desember 2011

Terbitlah!

Gelap.

Terbitlah! Terbitlah hai matahari. Terangilah segala, perlihatkan pada bola mataku, tunjukkan padaku semuanya. Kenyataan itu, kebenaran, apa yang tersembunyi dalam rahasia kegelapan.

Aku siap! Kuhadapi apapun. Apapun yang kau perlihatkan. Apapun kenyataan itu.

Maka tunjukanlah, bukalah sang tabir, koyaklah malam, berpijarlah engkau, bakarlah sang fajar. Terangi.

Perlihatkan padaku!

Kamis, 15 Desember 2011

Harapan

Red (narasi): Sampai hari ini, aku tak tahu apa yang dinyanyikan dua gadis Italia itu. Sejujurnya, aku tak mau tahu. Beberapa hal lebih baik untuk tidak dikatakan. Kurasa mereka menyanyikan hal yang indah... yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata... dan membuat hatimu rindu karena mendengarnya.

Kuberitahu padamu, suara mereka sangat melengking.. lebih tinggi dan lebih jauh dari yang bisa diimpikan seseorang. Seolah burung yang indah kepakkan sayapnya di kandang kecil kami... dan membuat tembok ini pecah. Dan untuk sesaat lamanya... setiap orang di penjara Shawshank merasa bebas.

Dan itu membuat kepala penjara sangat marah."

Kepala Penjara: Buka pintunya. Buka! Dufresne, buka pintu ini!! Matikan musik itu! Aku memperingatkanmu, Dufresne. Matikan musik itu!

Kepala penjara memberi isyarat dengan mata pada sipir.

Sipir: Dufresne, kau kini milikku...

"Andy dihukum dua minggu di lubang karena aksinya itu."

------------------------

Dua minggu pun berlalu. Dufresne datang bergabung ke aula untuk makan siang bersama narapidana lainnya.

Heywood: Lihat siapa yang datang. Maestro!

Bogs: Kau tak bisa putarkan lagu yang bagus seperti Hank Williams?

Dufresne: Mereka mendobrak pintunya sebelum aku bisa terima permintaan lagu.

Red: Itu sepadan 2 minggu di lubang?

Dufresne: Hukuman teringan yang pernah kurasakan.

Heywood: Tak ada yang terasa ringan di lubang. Seminggu di lubang bagaikan setahun.

Red: Benar sekali.

Dufresne: Ada Tn. Mozart yang menemaniku.

Bogs: Jadi mereka mengijinkanmu membawa pemutar piringan itu ke bawah sana?

Dufresne: Musik itu ada di dalam sini. (sambil menunjuk ke jidatnya). Dan di dalam sini. (sambil menunjuk ke dadanya). Itulah keindahan musik. Mereka tak bisa merenggutnya darimu. Kalian tak merasakan musik seperti itu?

Red: Aku pernah memainkan harmonika saat muda dulu. Tapi aku tak berminat lagi. Tak masuk akal memainkannya di sini.

Dufresne: Di dalam sini, justru musiklah yang paling masuk akal. Kau butuh itu agar tak lupa.

Red: Lupa?

Dufresne: Lupa kalau ada banyak tempat... di dunia ini yang tak terbuat dari batu. (sambil melihat sekeliling ke langit-langit). Ada sesuatu di dalam dirimu... yang tak bisa mereka renggut... yang tak bisa mereka sentuh. Itu milikmu.

Red: Apa yang kau bicarakan?

Dufresne: Harapan. Harapan.

*diambil dari salah satu bagian dialog di dalam film The Shawshank Redemption.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Untuk Adikku yang ABG

Aku melihat banyak tragedi di dirimu, adikku. Tragedi fashion, kosmetik, mall, shopping, musik-musik menjijikan, komik-komik tolol, foto-foto, perhiasan, dandan, modis, gaul, dan tragedi temen-temenmu yang jauh lebih geblek.

Entah berapa banyak yang kamu sia-siakan untuk beli kosmetik, baju-baju norak (tapi katamu bagus indah mempesona), komik tolol, perhiasan bodoh, dan segala aksesoris lain yang ditempel di tubuhmu kayak dempul di badan mobil. Ngga berguna dan buang-buang duit, korban eksploitasi konsumerisme produsen demi konsumsi sebesar-besarnya, yang berarti profit sebesar-besarnya.

Maka adikku, juga ABG-ABG tengil lainnya, kamu adalah korban. Seperti binatang yang bisa diatur-atur sama manusia, seperti kebo yang bisa disuruh belok ke kiri atau ke kanan sepanjang hari jalan di sawah nggak keruan sesuai keinginan manusia. Seperti binatang-binatang malang yang dipengaruhi manusia untuk melakukan sesuatu, lantas dipertontonkan ke orang banyak, dan si manusia dapet duit.

Terasing dari diri sendiri, mengejar target-target imajinatif yang bertebaran banyak sekali, dari iklan di tv dan segala media lainnya. Sadar atau ngga sadar, "penderitaan" hidup karena posisi inferior dibanding sama wanita-wanita cantik jelita indah mempesona luar biasa sexy dan binal di iklan di mana-mana. Mereka, iklan itu katakan:

"Kau, ABG-ABG yang manis, hidupmu menderita karena begitu pahit dan engkau begitu busuk, kau inferior, dan lihatlah! Perempuan wanita gadis manis nan sexy ini, ialah yang superior, yang ideal, yang terindah, yang luar biasa sempurna, jauh di atasmu! Maka gunakan produk kami supaya bisa seperti dia!"

Muncullah kamu adikku, generasi pengikut, generasi edan. Generasi yang tereksploitasi, yang terasing dari dirinya sendiri. Kamu adikku, ABG-ABG tengil yang belum merasa jadi dirimu sendiri kalo belum menghabiskan uang ratusan rebu sampe jutaan perak hanya untuk nambahin berbagai macem tetek bengek di atas permukaan kulitmu, membuatmu jadi seperti TEMPAT SAMPAH: N.O.R.A.K. Tapi katamu itu cantik, katamu itu sexy.

Maka penderitaan pun dimulai, kamu melarikan diri dari dirimu sendiri, lari menuju produk-produk sesat satanistik tololistik goblokistik hanya untuk menjadi "manusia" dan menjadi "diri sendiri", tanpa produk-produk itu kamu bukan dirimu, kamu cuma setengah manusia setengah benda mati. Terjerumus ke dalam jurang inferioritas dan jalan untuk keluar menjadi superior hanya ada sebuah tali yang ujungnya berbentuk simpul untuk gantung diri.

Maka mengalirlah uang-uang itu, lembaran demi lembaran ke dalem kantong bos-bos besar kapitalis tulen. Semakin kamu rajin mengejar mimpi-mimpi target imajinatifmu - mengejar standar kemanusiaan yang berasal dari model-model sexy itu, mengejar superioritas dan mengubur inferioritas - semakin kamu tolol dan goblok, semakin kaya raya sang bos besar. Tidak ada masalah dengan kegoblokan dan ketololanmu, adikku ABG, buat sang bos besar kamu cuma sejenis benda hidup setengah mati yang bebas dieksploitasi sampe kering.


Puluhan ribu, ratusan ribu, jutaan, puluhan juta uang kamu keluarkan untuk moles badan dari ujung rambutmu paling atas sampe ujung paling bawah dari telapak kaki, dari ujung paling depan dari payudaramu sampe ujung paling belakang dari gumpalan pantat. Ketika kamu adikku, semakin tolol dan bertambah banyak, maka semakin banyak ketololan kolektif yang berkumpul jadi satu, saling dukung-mendukung dan semakin menciptakan jurang inferioritas antar orang-orang terasing dan orang-orang inferior yang menderita itu. Semakin banyak juga sumber daya yang dihabiskan masyarakat untuk biaya menjadi "manusia", untuk segala ketololan.

***

Sementara kalian menghamburkan segalanya untuk ketololan itu. Di sisi lain tentang dunia ini, ada 900 juta warga dunia ini - saudara-saudara kita - yang terancam mati karena kelaparan. Hampir satu setengah milyar orang hidup dalam kemiskinan luar biasa. 12 juta anak mati setiap tahun karena penyakit yang seharusnya bisa disembuhkan. 10 juta orang mati setiap taun karena permasalahan sosial yang seharusnya bisa dicegah. Lebih dari setengah juta perempuan mati ketika melahirkan setiap tahunnya. 12 juta anak mati pada usia balita setiap tahun. Entah berapa juta anak-anak di bawah umur yang bekerja 7 hari seminggu 16 jam sehari sebagai buruh kasar, atau anak-anak yang dipekerjakan sebagai budak eksploitasi sexual, anak-anak yang dijual sebagai pelacur oleh keluarganya.

Dan kamu tidak perduli. Kamu bilang kamu masih belia. Belum waktunya memikirkan tentang ini, kamu masih ingin main, masih ingin menikmati dunia, dan lain-lain. Masa bodoh tentang segala kenyataan dunia itu. Yang penting kamu hidup enak, dengan segala fasilitas dari orang tua, menikmati hidup dengan segala kenikmatannya, bebas dan damai, ideal dan indah.

Rabu, 17 Agustus 2011

Merdeka!

Utang Indonesia mencapai 1.900 triliun... Merdeka!
Indonesia mengimpor Ubi Kayu 4,73 juta ton dan mengimpor garam 1,8 juta ton hingga Juni 2011... Merdeka!
84 % produksi migas milik Indonesia dikuasai asing... Merdeka!

Pokoke sekali merdeka tetap merdeka!

Rabu, 10 Agustus 2011

Cerita Pagi

Sebutir pagi.

Yang masih sama seperti pagi-pagi sebelumnya dan pagi-pagi yang lain. Yang masih saja bercerita tentang bening tatap matamu. Yang masih saja bercerita tentang hati dan duniamu.

Sampai kapankah kau akan tetap tak terlihat dan membiarkanku terus menanti, mengering melayu dan membatu.

Whoever you are, I can't wait to love you.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Game yang ngangenin

Di dalam Jagad Raya Kurusetra, terdapat beraneka ragam makhluk yang dapat dipilih oleh setiap pemain untuk menjadi penghuni kerajaannya dan antara satu dengan lainnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Kemampuan pemain dalam mengolah dan memimpin makhluk tersebut akan sangat menentukan keberhasilan setiap pemain untuk menjadi yang terbaik di Jagad Raya Kurusetra. Makhluk-makhluk tersebut antara lain :

LogoKsatriya.gif Ksatriya, atau Ksatria, merupakan makhluk yang paling cerdas dan hidup makmur di dataran rendah. Dengan ketrampilannya tersebut, Ksatriya merupakan makhluk yang paling stabil di Jagad Raya Kurusetra. Kelebihan utama yang dimiliki jika dibandingkan dengan jenis makhluk lain: lebih cepat dan lebih efisien dalam mempelajari dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan di semua bidang.
LogoWanamarta.gif Wanamarta, merupakan makhluk yang hidup di hutan belantara yang sangat lebat dan dipenuhi dengan aura-aura gaib. Mereka memiliki kemampuan gaib yang luar biasa sehingga sangat susah menandingi kemampuan dan kekuatan gaib mereka. Kelebihan utama yang dimiliki jika dibandingkan dengan jenis makhluk lain: lebih cepat dan lebih efisien dalam mempelajari dan mengaplikasikan aji-ajian baik untuk bertahan maupun menyerang.
LogoWirabumi.gif Wirabumi, merupakan makhluk yang hidup di daerah-daerah yang tersembunyi, di gua-gua, dan di dalam tanah. Mereka juga terkenal sebagai makhluk pekerja keras. Kelebihan utama yang dimiliki jika dibandingkan dengan jenis makhluk lain: lebih cepat dan lebih efisien dalam mempelajari dan mengaplikasikan segala jenis pekerjaan seperti pembangunan dan pertambangan.
LogoJatayu.gif Jatayu, merupakan makhluk yang memiliki kemampuan terbang dan hidup di dataran tinggi. Makhluk ini memiliki tingkat keagresifan menyerang yang sangat hebat. Dalam peperangan, kecepatan mereka sangat susah ditandingi oleh makhluk lain di Jagad Raya Kurusetra. Kelebihan utama yang dimiliki jika dibandingkan dengan jenis makhluk lain: lebih cepat dan lebih efisien dalam menyerang lawan terutama dalam hal menuju ke daerah peperangan (ini disebabkan kemampuan terbangnya yang dapat menghemat waktu).
LogoKurawa.gif Kurawa, merupakan makhluk dataran rendah yang paling licik di Jagad Raya Kurusetra. Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan operasi rahasia dan tindakan-tindakan licik lainnya yang sangat susah ditandingi oleh makhluk lainnya. Kemampuan telik sandi penyerang mereka memang sangat hebat. Kelebihan utama yang dimiliki jika dibandingkan dengan jenis makhluk lain: lebih cepat dan lebih efisien dalam melakukan aksi teror dan aksi-aksi rahasia di wilayah kerajaan lain seperti mencuri dan menghancurkan bangunan lawan.
LogoTibrasara.gif Tibrasara, merupakan makhluk misterius yang hidup di hutan belantara kegelapan dan memiliki keahlian memanah yang paling handal di seluruh Jagad Raya Kurusetra. Tempat hidup mereka benar-benar gelap sampai-sampai sinar matahari-pun sangat susah menjangkau kawasan kediaman mereka. Kekuatan serang dan nafsu membunuh mereka sangat ditakuti oleh makhluk-makhluk di Jagad Raya Kurusetra. Kelebihan utama yang dimiliki jika dibandingkan dengan jenis makhluk lain: lebih kuat dan lebih efisien dalam melakukan aksi pertahanan ketika diserang oleh musuh.
LogoRaksasa.gif Raksasa, merupakan makhluk dengan wujud yang sangat besar dan mengerikan. Mereka memiliki bala tentara dengan kekuatan yang paling hebat dan menghuni daerah perbukitan karang yang terjal. Akan sulit bagi makhluk-makhluk lainnya untuk menandingi kekuatan bala tentara mereka. Kelebihan utama yang dimiliki jika dibandingkan dengan jenis makhluk lain: lebih kuat dan lebih efisien dalam melakukan aksi penyerangan ke daerah musuh.
LogoDedemit.gif Dedemit, makhluk yang hidup dalam alam gentayangan ini merupakan makhluk yang tidak berpendidikan namun juga tidak membutuhkan makanan untuk tetap hidup. Di dalam setiap pertempuran, baik kalah atau menang, bala tentara mereka tidak akan pernah tewas. Kecuali jika mereka berhadapan dengan karakter Brahmana. Kelebihan utama yang dimiliki jika dibandingkan dengan jenis makhluk lain: tidak membutuhkan makanan sama sekali sehingga dapat mengalokasikan kebutuhan makanan kepada kebutuhan lainnya yang lebih penting.

Game web-based pertama di Indonesia. Dibuat oleh orang Indonesia asli, panggilannya Aang. Di manakah sekarang Aang berada? Jadi kangen main game ini. Situsnya di perang.kurusetra.com udah offline. Inget terakhir maen game ini waktu ribut-ribut dengan versi berbayarnya. hehehe...

Sekarang lagi kesemsem sama game Hattrick.org atau biasa disebut HT. Game ini sebenarnya udah lama ada, kalo gak salah 1999. Tapi aku baru mulai main bulan Mei lalu. Konsepnya sama sih, web-based juga. Cuma ini tentang sepakbola. Semacam Online Football Manager gitu lah. Tapi gak ada grafik animasinya, namanya juga web-based. Meski begitu, game ini tetap seru dimainin. Selain karena lawan kita adalah sesama manager dari seluruh dunia, komunitas pemain HT di Indonesia juga sangat bersahabat. Sampai2 ada nama komunitasnya yang bermarkas di Jakarta,"INTRIC" (Indonesian Hattrick Community).

Gak seperti FM (football Manager) game PC, di Hattrick permainannya real-time. Artinya jadwal match-nya disesuaikan dengan waktu di dunia nyata. Dalam seminggu tim kita bertanding 2x; hari sabtu pertandingan liga, hari rabu pertandingan friendly. Game ini bukan game instan, tapi lebih ke long-term strategic game. Kita pun gak perlu terus-terusan online, 2 jam seminggu aja bisa cukup. Asyik deh pokoknya.

Rabu, 06 Juli 2011

Sopir Angkot

Terminal Batu Ampar, jalur angkot. Malam ini sepi, hitam mulai mati, jalan rusak masih tetap rusak. Kios-kios di kanan kiri, lagu karaoke dangdut masih digeber, tukang cukur, warteg, dan wc umum masih pada tempatnya. Di dalam angkot juga sepi, cuma ada aku dan seorang penumpang. Hanya ada aku, penumpang di sebelahku, dan rokok di mulutku.

Mataku mulai lelah rasanya. Keringat dan debu jadi lapisan tambahan di seluruh permukaan kulitku.

Pom bensin.. samping Kebun Sayur.. RE Martadinata.. jalan kulewati satu per satu. Basah dan hitam, kota ini bungkam dan kaku tak bergerak malam ini. Pertigaan depan Benakutai, akhirnya di penyeberangan jalan di depan Ramayana penumpang di sebelahku turun. Sekarang aku sendirian.

Terus menapaki jalan-jalan hitam keras dengan roda mobil ringsek ini. Hotel Blue Sky, lampu merah, kantor pos, pasar Rapak, Ramayana lagi... Sudirman, BP, ke kiri... berputar, kiri, dan kembali terminal lagi. Ini aku ulang-ulang setiap hari.

Pagi buta hingga malam hitam seperti sekarang. Panas dan hujan basah. Debu, angin, semua yang di jalanan. Polisi-polisi sialan, orang-orang dalam mobil mewah, penumpangku, jalanan rusak di terminal, dan bosku yang selalu menagih setoran. Setiap hari.

Kadang bosan juga. Lelah.

Terlebih tulang punggungku yang terus menerus kuletakkan di kursi kemudi sialan ini. Pantatku serasa ingin meledak, dan kakiku sungguh berteriak minta tolong karena pedal kopling yang terus-menerus minta kuinjak.

Entah apa yang ada di dalam kepalaku. Kuulang-ulang rute gila ini setiap hari, kuhirup debu dan asap, kumasukkan dalam paru-paruku, kutempel di kulitku yang hitam legam. Tidak lupa kumasukkan ke dalam mataku hingga coklat.

Apa yang setiap hari kulakukan ini benar-benar membuatku muak. Tapi aku harus jalan terus. Supaya ada yang bisa dimakan oleh istriku besok, ia sedang sakit sekarang. Juga untuk anak-anakku, tentu. Dan uang sekolah mereka... ah, entah tentang itu...

Mungkin aku memang telah gagal. Atau ditakdirkan untuk gagal. Anak-anakku kelak akan jadi orang sepertiku lagi, apa yang dapat diharapkan oleh seorang lulusan SD seperti mereka? Yah, aku punya khayalan, tapi aku tidak menjadikannya impian... itu gila... aku bisa gila kalau mengharapkan khayalan-khayalanku terjadi.

Yang berani aku harapkan hanyalah, ada uang untuk menebus obat istriku, dan ada yang dapat dimakan oleh anak-anakku.

Memikirkan ini membuatku ingin tidur dan tidak perlu bangun lagi. Hidup ini melelahkan buatku, kau tahu.

Entahlah... aku hanya bisa menyetir.

Kamis, 16 Juni 2011

Mama... anakmu rindu!!!!

Mama tersayang,
Hari ini seorang teman bertanya, “Pernahkah kamu menyesali keputusanmu untuk pergi?”. Saya terdiam, dan ingatan tentangmu kembali berhamburan. Tentang kalian. Tentang kita.

Mama tersayang,
Meninggalkan kalian adalah hal tersulit yang pernah saya lakukan. Setahun lebih nyaris berlalu dan air mata ini belum juga habis. Namun jawaban atas pertanyaan itu adalah tidak; saya tidak menyesal.

Mama tersayang,
Maafkan saya atas segala luka yang saya timbulkan. Maafkan saya karena tidak sanggup memenuhi janji untuk terus bersama sampai Tuhan memanggil salah satu dari kita. Maafkan saya karena harus menjadi orang pertama yang pergi, dan perpisahan itu bukan disebabkan oleh maut.

Maafkan saya karena tidak mampu memenuhi harapan-harapanmu. Maafkan saya karena telah mengecewakanmu begitu rupa. Maafkan saya atas segala air mata, kesedihan, dan rasa sakit yang timbul karena saya tidak bisa lagi menjadi seseorang yang dibanggakan.

Namun Mama… saya tidak menyesal.
Untuk pertama kalinya saya benar-benar tahu apa itu bahagia.
Dan Mama, saya jatuh cinta.

Jatuh cinta ternyata perasaan yang luar biasa. Perasaan yang membuat seseorang rela mendaki gunung demi terjun bebas dari bibir jurang, remuk-redam babak-belur, lalu berjuang mendaki lagi hanya untuk mengulangi hal yang sama setibanya di atas.

Saya jatuh cinta kepada hidup dan kehidupan ini mama…!

Hidup memang tidak mudah, dan berkali-kali saya membayangkan apa rasanya kembali berada dalam perlindunganmu, naungan kasihmu, belaian tanganmu. Namun kini saya belajar percaya. Sesuatu yang dulu tidak pernah bisa saya lakukan. Saya belajar mempercayai diri sendiri. Saya belajar mengandalkannya. Saya belajar menjadi jujur pada perasaan dan kebutuhan saya. Dan saya belajar mencintainya apa adanya. Ternyata, mencintai diri sendiri itu tidaklah buruk.

Mama tersayang,
Di sini saya belajar
Bahwa setiap detik dan hirupan nafas adalah keajaiban.
Bahwa hidup bukanlah sesuatu yang bisa didikte berdasarkan buku panduan.
Bahwa cinta bukanlah sekumpulan teori yang menjamin hasil sama bagi mereka yang mengalaminya.
Bahwa perbedaan ada bukan untuk dihilangkan atau dibenci, melainkan dihargai dan diterima apa adanya—karena setiap manusia sama berharganya.
Dan bahwa Tuhan tidak seperti yang kita perbincangkan selama ini.
Saya belajar mengenal-Nya dengan cara yang sama sekali berbeda, namun kini Ia terasa jauh lebih nyata. Sangat dekat … dan ada.

Mama tersayang,
Saya baik-baik saja di sini. Saya bahagia.
Semoga itu cukup.


Minggu, 13 Februari 2011

Obat Cinta

Suatu hari nanti di masa depan, cinta akan diperjualbelikan dalam bentuk pil. Siapa ingin cinta, belilah sebotol, tenggak sebutir, maka hadirlah cinta. Atau kalau kau benci menelan pil, tinggal kau minta tablet hisap cinta atau ada juga obat cinta dalam bentuk spray dan sirup. Lebih praktis lagi, pesanlah sticker cinta dan tempel di pantat atau ubun-ubunmu, hadirlah cinta di sana. Dengan deras dan lancar. Bisa juga kau beli paket hemat, cinta menggebu plus ngentot tiga hari tiga malam, atau cinta yang lembut disertai grepe-grepe sekitar delapan jam, bisa ditambah dengan obat gosok cinta. Untukmu yang lebih bajingan, tinggal minta kondom rasa cinta, menghadirkan cinta di setiap sodokan penismu ke dalam lubang vagina perempuan yang kau setubuhi atau kau perkosa. Cinta bisa muncul di manapun dan kapanpun, asal kau punya obatnya.

Tapi jangan harap cinta akan hadir tanpa obat-obatan itu. Cinta telah lama mati di dunia. Tidak ada cinta lagi. Di kota atau di desa, di laut atau di dalam rimba, cinta telah mampus, cinta hanya ada di dasar jurang neraka paling jahanam. Terbakar melepuh meleleh dan kemudian gosong menjadi abu, ditiup angin dan lenyap dari alam semesta. Sekali lagi: Cinta telah mati.

Beli sekarang mumpung lagi diskon, hari palentin hari kasih sayang. Lihatlah cinta botolan ini, menjanjikan cinta menggairahkan yang hangat-hangat panas.

Cinta diperjualbelikan, cinta menjadi komoditi. Tak ada cinta di kepala manusia, tak ada cinta di kehidupan manusia, tak ada cinta di dalam kemanusiaan, bahkan mungkin kemanusiaan pun telah minggat dari dirinya sendiri lari mengejar cinta ke alam baka untuk menemaninya di neraka. Getir dan suram, itulah manusia tanpa obat-obatan cinta, tanpa cinta dan tanpa kasih sayang. Karena cinta telah diternak dan kemudian dijagal, ekstraknya dijadikan pil atau tablet hisap, juga jenis obat lain serta paket-paket hemat yang tersedia di pasaran. Tak membeli maka tak ada cinta, cinta tidak lagi ada di dada tapi di laboratorium kimia.

Hari ini cinta mulai diperjualbelikan. Cinta dan kasih sayang mulai dijagal dan terwakili oleh materi, dalam bentuk kertas jantung hati merah muda dan coklat juga barang-barang TOLOL dan GOBLOG lainnya. Besok cinta akan musnah dan mampus diinjak-injak manusia. Carilah cinta di apotik. Besok hari fucklentine. Mari kita rayakan boikot.

Kamis, 03 Februari 2011

Pengalaman Seleksi Penaksir di PERUM Pegadaian

Beberapa hari sejak bulan lalu aku ikut seleksi calon pegawai tetap di Pegadaian untuk posisi Penaksir. Aku ingin menuliskan pengalamanku, agar di tahun depan, bagi mereka yang ingin melamar kerja di Pegadaian dapat mempunyai persiapan yang lebih matang dari aku, dan lebih penting lagi, agar berhasil mendapatkan posisi di Pegadaian, khususnya penaksir seperti yang aku lamar sekarang ini.

Sebelumnya aku ingin menjelaskan bahwa Pegadaian selalu membuka lowongan untuk Penaksir setiap tahunnya, biasanya akhir tahun, di bulan Desember siap-siaplah untuk rajin membuka situs Pegadaian (www.pegadaian.co.id) bagi yang berminat. Beberapa teman kuliahku sudah berhasil diterima dan dari merekalah informasi proses seleksi aku dapatkan. Kata mereka, bekerja di Pegadaian merupakan sesuatu yang membanggakan. Selain dapat membantu masyarakat menengah ke bawah (dalam hal penyaluran kredit atas dasar gadai) khususnya UKM, kita juga memperoleh penghasilan yang sangat lumayan (gaji dan tunjangannya mantap). Cuma salah satu syaratnya umur yang tidak boleh lebih tua dari 26 tahun bagi pelamar S1 (kelahiran 1984 max.). Jadi bagi yang masih muda, apalagi yang baru lulus, cepatlah melamar. Aku aja ini udah tahun terakhir bisa melamar, tahun depan (kalo kali ini gak lulus) sudah tidak bisa lagi.

Saat aku menulis ini, aku sudah memasuki tahapan pertengahan, masih ada 2 tahap lagi di depan (Test Performance & tes kesehatan). Jadi untuk yang dua itu aku belum bisa kasih info karena belum kulewati. Inipun aku masih dag dig dug psikotesku kemarin lulus apa tidak ya? (tgl 11 Feb. 2011 pengumumannya).

Tahap 1. Masukin lamaran. Ketika lowongan sudah dibuka (cek situsnya), download PDF-nya di menu 'karir' dan baca baik-baik persyaratannya, berkas apa saja yang harus diikutkan dll. Ini gak perlu dijelaskan lagi. Baca aja di PDF-nya yang bisa didownload lewat situsnya (kalau lowongan sudah dibuka).

Tahap 2. Wawancara. Di sini khusus wilayahku (Balikpapan) terus terang banyak yang gagal. Dari 150+ peserta yang tersisah hampir setengahnya atau tinggal sekitar 80-an orang di tahap selanjutnya. Siapkan pengetahuan tentang pegadaian; apa itu pegadaian, produknya apa saja, dan apa saja yang bisa dipelajari dari Pegadaian. Buka situsnya, baca-baca, cari di internet, Wikipedia, dll. Kalau bisa jangan dihafal, tapi pahami, kalau menghafal tentunya kelihatan, kaku dll. Intinya sampaikan dengan cara kita. Saat diwawancara aku fokus pada membandingkan antara proses kredit di bank dengan pegadaian (yang tentunya menonjolkan kelebihan pegadaian daripada bank). Jangan lupa pelajari Indikasi makro di Indonesia dan kalau perlu internasional dan hubungannya dengan Pegadaian (gak nyangka pertanyaan kayak gini bisa keluar). Untungnya saat diwawancara aku masih ingat pelajaran waktu kuliah.. 3 taun lalu.. hehehehe sukurlah.

Selain itu juga siapkan jawaban diplomatis dari pertanyaan-pertanyaan jebakan, misalnya kita ditanya contoh kasus kita ditempatkan ke daerah yang bagaimana, mau apa tidak dan kenapa? Atau pimpinan kita lebih muda dari kita, bagaimana menurut kita? Atau misalnya kalau ada uang yang kurang di kasir (timbul selisih), gimana? Mau nombok atau gimana dan kenapa? Ya kalau kurangnya 20 rebu. Kalo jutaan? dll.

Terakhir, siapkan ide yang bisa memajukan Pegadaian, atau bagaimana pegadaian bisa tetap memimpin, meskipun bla bla bla.... misalnya. Kalau tidak salah di akhir-akhir wawancara ada pertanyaan2 semacam itu.

Tahap 3. Tes TPA & Bahasa Inggris. Di tes TPA, pelajari:
-sinonim kata, misalnya Pandir=...? a. pandai b. bego c. pemandangan d. cute e. semuanya benar.. lha?
tes padanan kata. misalnya hidung = upil, mata =...? a. emas b. air mata c. belek d. kebo e. retina
itung-itungan, misalnya: jika saya naik motor ke stadion dari jam 1 siang dengan kecepatan rata-rata 20km/jam dan sempat singgah ke warung sekitar 30 menit lebih 2 jam 27 menit dan sampai di stadion jam 3 subuh, maka berapakah bensinku tersisa? a. setengah galon b. abis bos, dorong sampe stadion c. semuanya ngaco d. anjrit e. au ah gelap
tes aritmetika. <--- paling susah menurutku. dari 30-an soal yang kujawab (gak tau benar apa salah) cuma 8 nomor yang aku berusaha untuk mencari jawabannya, selebihnya hitung kancing alias ngasal. tes seri angka & huruf: misalnya: 1 3 5 7 9 ... selanjutnya a. 11 b. 10 c. 19 d. 21

Kemudian tes bahasa Inggris. Pelajari TOEFL, soal-soal seperti disuruh melengkapi kalimat, atau mencari kata yang salah dalam kalimat, atau soal cerita. Tidak ada Listening.

Kurang lebih seperti itu tes TPA & Bahasa Inggris. Mungkin cuma itu yang bisa kuingat, jadi jangan dijadikan satu-satunya patokan, pelajari yang lainnya yang mungkin belum ada di atas. Selain kemungkinan aku salah ingat, juga Pegadaian tiap tahunnya mungkin selalu meng-upgrade soal dan metode seleksinya. Jadi di tahun ini belum tentu sama dengan tahun depan. Juga jangan lupa untuk memastikan menjawab semua soal, entah itu salah atau benar, yang penting terisi. Daripada kosong, itung-itung ada yang kebetulan benar, toh tidak ada nilai minus kalo salah.

Tahap 4. Psikotes.
Sering latihan hitungan koran, Tes Wartegg, gambar pohon (Baum), gambar orang, dan gambar rumah. (Cari di internet contoh-contohnya). That's all.

Tahap 5. Test performance aku belum ikuti. Doakan saja di psikotes aku lulus sehingga bisa ikut tes performance. Kalau memang iya, akan aku tuliskan pengalamanku di sini.

UPDATE:

Ok, so here we go. Aku sudah melewati tes performance dan tes kesehatan, tigngal menunggu pengumuman final di 11 maret nanti. Kalau lulus, berarti tinggal OJT (On the Job Training) dan Training ke Jawa. Wish me luck!

Dan ternyata, tes Performance adalah interview lagi. Yang interview dari para petinggi Pegadaian setempat. Pertanyaannya sangat standar, seperti, apa motivasi melamar di Pegadaian? Apa kelemahan dan kekurangan? dan juga tentang hobby. Cuma seputar diri sendiri. Abis itu disuruh jalan keliling ruangan dengan cara berbaris. Aku tidak tahu apa artinya itu, tapi aku memilih untuk berjalan sedikit lebih cepat (tapi tidak kentara) dari peserta lain.

Setelah dinyatakan lulus, besoknya aku langsung mengikuti tes kesehatan di RS yang ditunjuk Pegadaian. Untuk tes kesehatan, kita disuruh puasa mulai jam 10 malam hingga tes besoknya. Tesnya diambil sampel urin, darah, ukur tinggi dan berat badan, tensi tekanan darah, rekam jantung, rontgen, tes buta warna, tes pendengaran, pemeriksaan umum seperti gigi, pupil mata, telinga, tenggorokan, dan anus.. that's all.

Bagi kalian yang baru ingin melamar dan sudah membaca pengalamanku di atas, what the fucking hell are you waiting for?? Sudah ada gambaran jelas tentang tesnya, tinggal latihan dan yakinkan diri lulus! GO Pegadaian!

Sabtu, 15 Januari 2011

Aku Ingin Menangis

Aku ingin menangis.
Merasakan lagi saat-saat itu, ketika bumi terbasahi dan pintu surga merekah terbuka.

Aku ingin menangis.
Mengeluarkan segala tumpukan perasaan yang tak mungkin diekspresikan dengan bahasa lain.

Aku ingin menangis.
Membiarkan diriku menjadi cengeng dan bodoh.

Aku ingin menangis.
Entah berapa tahun lalu aku terakhir kali menangis.

Aku ingin menangis.
Lepas dan bebas seperti ketika aku baru hadir ke dunia ini.

Aku ingin menangis.
Seperti ketika aku ada di dalam pelukan ibu-bapakku.

Aku.
Ingin.
Menangis.