Senin, 01 Juli 2013

Pak, Sembuhlah

Tiba-tiba sepi sekali bumi Allah ini ketika mendengar kabar Bapak sakit. Pertama dengar, spontan pengen langsung ke bandara beli tiket trus terbang ke rumah. Ninggalin semuanya yang ada di kota ini, yang entah mengapa, semua yang ada di sini -kerjaan, keluarga, teman, kehidupanku, semuanya- tiba-tiba menjadi kecil, menjadi gak berarti sama sekali.

Mendampingi dan merawatnya, mengantarnya ke dokter, membelikannya obat, mengontrol makan minumnya. Aku belum ngasih apa-apa ke Bapak, sama sekali. Bahkan aku udah lupa kapan terakhir kali aku sukses ngukir senyum di wajahnya.

Sembuhlah Pak, aku belum sanggup denger kabar yang lebih buruk lagi dari ini.