Padang ilalang bermahkota bulan
Pada waktu senja menjadi liar dan egois
Memangsa terang satu persatu
Di negeri jejangkrik suatu ketika
Ekor-seekor terpekik kaget
Undur selangkah beringsut cerewet
Di pohon ampun tungkai tersodor
Malahan jempolnya remuk terinjak laknat,
Rumah yang ramai sepilah sudah
Sebab tinggallah jangkrik seekor
Jarinya remuk kakinya rusak
Tak lagi mampu meloncat, mengungsi
Sedikit-sedikit ia merayap
Dengan sungut di setiap ingsut
Dalam kesepian ia meratap
Dengan ratapan yang juga sepi
Padang ilalang bermandi air mata,
Saling tusuk anaknya sendiri
Beberapa tumpas pasrah paksa
Di atas trotoar padang ilalang
- dream blog -
Sabtu, 09 Juni 2007
Balada Negeri Jangkrik
Kategori: Syair
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar