Senin, 12 Oktober 2015

The Purpose

What are we doing here? Where we gonna go?

It's like we just woke up one morning and then we are welcomed to the 'show'.
Don't ask any question just go with the flow.
Make as much money as you can and try your best not to get broke.
Copy everything you see on the TV from the hairstyles to the clothes.
Don't think too often just do exactly as you told.
And then if you ever get confused just turn towards the alcohol.
You still hear your thoughts? Then just turn up the radio.
As you learn to live a lifestyle of drugs, sex and rock'n roll.

But in all honesty, i just need to know.
Is there more to a cycle than growing and getting old?
Living and dying just to leave behind a happy home?
And a whole lot of property that somebody else going to own?

I just really need to know before the caskets closed.
Cause I'm not willing to gamble with my soul.
Nor am I ready to take any chances.

These are just simple life question and I'm just searching for some answers:
What are we doing here? What is our purpose?
How do we get here and who made us so perfect?
What happens once we go? Is this world all really worth it?

Questions we don't answer because apparently we don't really have to.
There's no purpose to this life and our existence is merely natural.
Then in that case please let me ask you.
Did you create yourself or was is somebody else who had fashioned you?
Because you are being that impeccable faultless and unparalleled.
You are a product of supreme intelligence and I'm merely being rational.
For there isn't a camera in this earth that can come close to the human eye,
Nor a computer that can compete alongside the human mind.
And if the whole world was to come together we wouldn't be able to create a single fly.

So many signs yet we still deny.

As science tries to justify that all this could come from none?
When it's a simple sum, zero plus zero plus zero cannot possibly ever give you 'one'.

So from where did all this order come?
For everything has it's origin, a maker, a creator of it's own.
So you can believe in the Big Bang, but i'd rather believe in He who caused it to explode.

Allah! The creator of everything along with every single soul.
The Ever-living, The Master, The Only-One who is in control.
Unlike His creation, beyond our imagination and No!
He is not a man nor did He have any partner or association!
He is on His own, and no He did not ever leave us, alone.

Just like every manufacturer, He left us with an instruction manual:
The Quran and Islam.

And i'm sorry to jump to conclusion, but it's the only one possible.
The only definition of God as The One and Only, supreme-being, it's logical.
A book with zero-contradiction and miracles that are both scientific and historical.
All revealed over 1400 years ago.
Like the detailed description of human embryo.
To the mountains as pegs holding firm the earth below.
And the two seas that don't mix in a complete separate flow.
To the sun and moon in orbit alternating night and day as they stay in float.
The expansion of the universe, and the creation of everything from H2O.
To the stories of the past and the preservation of Pharaoh.
To identifying the lowest point in the land where Persia defeated Rome.
The gushing fluid that created man in the glands between the ribs and the backbone.

And not a word has changed it's still the same.
So please explain how all this was known over 1400 years ago?
To a Man who couldn't even read or write, as he would recite whatever the angel spoke.

And if you still don't believe try to come up with something that's even close. But you can't.

So we took God as a mockery and His messenger as a joke.
Dismissed his scriptures as legends and tales of the ancient folks.
As we live life according to our whims, desires, and hopes.
Saying this life is the only home we will ever know.
We will live then die and simply turn to bones.
YOLO? (You Only Live Once)

But after the grass dies the rain arrives and it re-grows.
Allah promises to do the same thing to your very soul.
And bring you back from your very fingertips to your toes.
As the All-Seeing Supreme-Being watches us so close, and we are surely being tested.
In our wealth, our health, our self, and everything that we've been blessed with.

So believe for we will surely be resurrected.
And be brought back to our Lord in account for our every, single, deed.
As He hands our books and order us to READ!

From the bad to good, and everything in between.
You, yourself are sufficient for your own accountabilty.
Lord say: You were the one who thought he wouldn't come back to Me?
I gave you a whole life long to search after me.
But you were busy chasing all that which is temporary.

So read, and glad tiding to all those who believe.
Then if you disbelieve, read.
And don't let that day be the first day you find out what life really means.
Read.

Minggu, 04 Oktober 2015

Saladin

Setelah gencatan senjata, Salahuddin kembali ke Damaskus. Riwayat menyebutkan bahwa pada suatu hari ketika hujan, dia melakukan perjalanan Haji, dan ketika dia kembali, udara pada saat itu dingin dan lembab, sehingga dia jatuh sakit.

Setiap hari keadaannya semakin memburuk. Al-Imad menyebutkan "Aku bersama Salahuddin ketika dia sedang sakit. Demi Allah, setiap kali Salahuddin bertambah parah sakitnya, kepercayaannya kepada rahmat Allah semakin bertambah. Semakin lemah tubuhnya, maka semakin kuat kepercayaannya kepada Allah."

Dan bahkan dalam keadaan itu, Salahuddin tidak dapat pergi ke masjid lagi, tapi dia bersikeras untuk menunaikan shalat secara berjamaah.Jadi mereka akan membawakannya seorang imam, mereka akan membantunya sehingga dia dapat menunaikan shalat secara berjamaah.

Di hari ke-sembilan, Salahuddin tidak sadarkan diri. Syekh Jafaar menyebutkan "Aku sedang membaca Al-Qur'an di sisi tempat tidurnya, dan ketika mencapai ayat "Dia-lah Allah, dan tidak ada tuhan yang haq disembah selain Dia, Yang Maha Mengetahui hal-hal ghaib." Salahuddin sudah tidak sadarkan diri untuk beberapa lama, tapi aku mendengar suaranya yang lemah mengatakan "Sahih. Kau telah berbicara kebenaran.""

Dia menyebutkan "Selama 3 hari aku membaca Al-Qur'an di sisi tempat tidur Salahuddin, pada hari terakhirnya, saat dia meninggal, aku mencapai ayat "Tidak ada tuhan yang patut disembah selain Allah dan kepada-Nya aku percaya." Dan aku melihat wajah Salahuddin menjadi bercahaya, dia mengucapkan kalimat syahadat, kemudian dia pergi meninggalkan dunia ini."

Dan Ibnu Shaddad menyebutkan bahwa inilah bencana terbesar yang menimpa umat muslim sejak kehancuran Khulafaurrasyidin. Ibn Shaddad menyebutkan "Seringkali aku mendengar pepatah yang mengatakan "Kuharap aku dapat meninggal menggantikan dirinya." Dan aku selalu berpikir bahwa ini adalah metafora. Tapi kemudian aku menyadari hal yang sebenarnya dari pepatah itu ketika Salahuddin meninggal. "Kuharap aku dapat meninggal menggantikan Salahuddin."

Dan Abdul Latif, seorang penyair yang terkenal berkata bahwa Salahuddin ditangisi layaknya seorang nabi, karena setiap orang mencintainya. Orang yang baik mencintainya, orang yang jahat mencintainya, umat muslim mencintainya, umat non-muslim mencintainya, semua orang mencintai Salahuddin.

Dan apa yang ditinggalkan Salahuddin setelah dia wafat? Dia adalah raja Mesir, raja Siria, Lebanon, Yaman, tapi apa warisan yang ditinggalkannya? Dia meninggalkan 1 dinar dan 47 dirham, beberapa jubah perang, dan seekor kuda. Hanya inilah yang ditinggalkannya. Mereka harus meminjam uang untuk mengurus jenazahnya.

Tapi aku akan memberitahumu tentang apa yang sebenarnya diwariskannya. Dia mewariskan sebuah kejayaan!

Riwayatnya mengatakan bahwa orang-orang berteriak dan menangis seakan-akan dunia hanya menjadi satu tempat. Dan banyak orang, ketika mereka melihat jenazahnya, mereka tidak dapat percaya, mereka langsung pingsan. Mereka tidak menghadiri prosesi pemakamannya, karena mereka tidak percaya bahwa Salahuddin telah wafat. Sang pembebas tanah suci!

Bahkan Qadhi Fadhil memberikan fatwa bahwa Salahuddin harus dikubur dengan pedangnya. Jadi ketika di hari kiamat dimana dia dibangkitkan kembali, dan salah satu dari ketujuh orang yang mendapat naungan dari Allah adalah, seorang penguasa yang adil. Ketika dia berada di dalam naungan Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka dia dapat bersandar pada pedangnya, jadi setiap orang dapat melihat, bahwa dialah sang pembebas Tanah Suci.

Salahuddin adalah orang yang membebaskan Tanah Suci Yerussalem, dialah orang yang membuka gerbang benteng dan kastil orang-orang Kristen. Dan di batu nisannya, mereka menulis "Ya Allah, sebagai kemenangan terakhirnya, bukakanlah untuknya pintu surga!

---------------------

Salahuddin adalah salah satu pahlawan Islam terbaik. Tapi masalah pada umat muslim saat ini, bahwa kita telah meninggalkan kejayaan kita. Seperti yang dikatakan seorang penyair, "umat muslim datang ke kubur Salahuddin, dan mereka datang lagi dan lagi." Apa yang mereka lakukan? "Mereka berada di sisi kubur Salahuddin dan berkata: Qum ya Salahuddin, qum!"

"Wahai Salahuddin bangunlah! Bangunlah, Salahuddin kami membutuhkanmu! lihatlah apa yang terjadi di Iraq! Lihatlah apa yang terjadi di Afghanistan! Di Suriah! Wahai Salahuddin kami membutuhkanmu untuk membebaskan tanah suci!"

Penyair mengatakan "mereka datang dan datang lagi. Oh Salahuddin bangkitlah! Bangkitlah! Sampai kuburnya mengeluh karena bau di sekitarnya." Dia berkata, "berapa kali dalam setahun kalian akan membangunkan Salahuddin? Berapa kali kalian akan mengusik Salahuddin karena sikap penakut kalian sendiri? Apakah kita telah sampai pada zaman dimana yang hidup meminta bantuan kepada yang mati?"

Tak ada seorang pun yang bercita-cita menjadi Salahuddin. Tak ada seorang pun yang bercita-cita menjadi Umar Ibn Khattab, Abu Dzar, atau Abu Bakr R.A, atau Khadijah atau Fatimah. Kita telah meninggalkan kejayaan kita. Kita mengingat orang-orang ini, tapi tak satupun yang ingin menjadi seperti mereka. Kawan, kita tidak boleh menjadi pengecut, karena kita percaya pada kehidupan akhirat. Kita tidak bisa merayakan kejayaan Salahuddin, Umar Ib Khattab, tapi menjadi pengecut pada saat yang sama.

Sabtu, 26 September 2015

The real dream

Look man, ain't i care about my young-age dream no more. To be rich, having a good job, succed in this worldly life. To have a music studio, personal library, fancy house, to own a dream car, to have an athletic body, etcetera, etcetera. I ain't care no more, man. I have a new, much better dream.

******

That in this all my younger time, i was so blind that i though this worldly life is my main purpose, my only concern. I only busy about chasing worldly life, building my ladder to reach my 'ideal life standard'. That the hereafter, i can take care of it later. Yeah, later when i'm older. What do you expect? I am still young. There are still many thing i want to reach, i want buy, i want to enjoy. Isn't Allah the All-merciful? I will repent later when im old, i will take care my shalat later when im older, i will read quran and seek the thruth later. Right now, i'm too busy, man. To just attend shalat in mosque, i have no time. I have to work, collect all the money i can collect.

******

"The death is running towards you, and in the same time, this worldly life is running away leaving you. But the strage thing is, you run chasing something that running away from you, and not prepare to something that is running towards you? Isn't this insane? Isn't we should be much prepare to the thing that certainly will come to us, than to the thing that we will leave behind?"

Kamis, 06 Agustus 2015

The Best Mankind

14 abad yang lalu, dia pernah merindukanmu.

Dia adalah manusia terbaik yang pernah ada.

Tepat sembilan hari menjelang wafatnya, turunlah firman Allah subhanahu wata'ala:
 وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
“Dan peliharalah diri kalian dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kalian semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak didzalimi.”(Al Baqarah : 281)

Semenjak itu raut kesedihan mulai tampak di wajah beliau yang suci.
“Aku ingin mengunjungi syuhada Uhud" ujar beliau.
Beliaupun pergi menuju makam syuhada Uhud, sesampainya disana beliau mendekati makam para syuhada dan berkata, “Assalamu’alaikum wahai syuhada Uhud, kalian telah mendahului kami. Insya Allah kamipun akan menyusul kalian.”
Ditengah perjalanan pulang, beliau Shallallahu Alaihi Wasallam menangis. Para sahabat yang mendapinginya bertanya,
“Apa yang membuatmu menangis wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab,
“Aku rindu kepada saudara-saudaraku.”
Mereka berkata,
“Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab,
“Bukan, kalian adalah sahabat-sahabatku. Adapun saudara-saudaraku adalah mereka yang datang sesudahku, mereka beriman kepadaku padahal mereka belum pernah melihatku.”

Senin, 03 Agustus 2015

Pesan Ibunda

kembali nak, kembali kalau memang harus kembali
ada rumah yang bisa kau tinggali untuk tidur saat kau kembali
kalau harus menjadi bedinde, jujurlah pada pekerjaanmu
meski berat dan coba serap simbiosis apa yang dikenakan dalam kehidupanmu di seberang pulau: komensalisme, mutualisme
tapi jangan pernah kau menjadi parasitisme, jangan pernah jahat
meski kau bisa saja benci kepada pekerjaanmu, tapi jangan anti kepada mereka
lengkapilah hatimu dengan hati yang tulus dalam bekerja
bergiatlah agar orang-orang memandangmu anak yang memiliki bara semangat
meski hatimu kelak sepi, tidak ada orang yang bisa kau bagi kedukaan
tak ada orang yang bisa kau ajak untuk tertawa bersama
atau akan kau dendangkan langgam yang menyayat hatimu
tapi hentikan bila kau hanya mampu berurai airmata
biar tirai kemenangan selalu terbuka bagimu
dan kamu menjadi anak yang merdeka

tapi, kau akan pulang 'kan, nak?

Minggu, 15 Februari 2015

Mengungkapkan CINTA tanpa "I LOVE U"

Terkadang org tdk pandai mengucapkan "I love U" or "Aku cinta kamu". Bahkan sebagian orang menganggap tak ubahnya sebagai rayuan gombal. Nah...Ada cara lain yg UNIK, ROMANTIS dan LUCU untuk mengungkapkan cinta pada pasangan kita:
  1. Siapkan handuk hangat selesai dia mandi, caranya hangatkan dg pengering rambut.
  1. Masukkan es berwarna merah berbentuk HATI di gelas si dia, caranya cetak air + sirup yg berwarna merah dalam cetakan es batu.
  1. Saat si dia kembali dari luar kota, buat kejutan ,jemput dia tiba2. Jgn lupa isi kulkas dg makanan dan minuman favorit si dia.
  1. Selipkan cokelat dan permen berbentuk HATI di saku bajunya.
  1. Cetak bibir Anda dg lipstik di sebuah kertas POST-IT dan selipkan di buku atau bahan2 artikel yg sering ia baca atau bawa.
  1. Siapkan sarapan pagi di kamar tidur saat hujan (SENIN PAGI).Biarkan dia menikmati Senin yg biasanya menjemukan dgn sedikit terlambat datang ke kantor.
  1. Siapkan pesta ulang tahun rahasia dan undang teman2 yg ia rindukan sejak lama.
  1. Temani dia jogging di pagi hari, meski cuma keliling lokasi tempat tinggalnya.
  1. Sesekali jemputlah ke kantor.
  1. Rapikan lemari pakaiannya.
  1. Tuang kopi ke cangkirnya sebelum kosong, jgn tunggu dia meminta.
  1. Tempelkan pesan2 kecil dan seksi di dashboard mobil atau di lapisan embun kaca dan biarkan dia menemukannya.
Mudah2an bisa menambah keharmonisan Anda dgn si dia, oke...

TAPI..

Tapi aku tak punya kulkas dan handukpun cuma kain rombeng. Dan aku tak punya lipstik atau lemari pakaian. Dan ia tak kerja di kantor apalagi punya mobil. Untuk makan nasi pun sehari cuma sekali, bagaimana ku harus beli permen coklat berbentuk hati. Kapan aku dan dia lahir pun aku tak tahu. Juga ia sama sekali takkan tertarik untuk jogging, karena harinya dihabiskan untuk menapaki aspal panas tanpa sendal, menyusuri jalan memungut botol plastik bekas...

Karena kami adalah sepasang pemulung.

Kamis, 18 Desember 2014

Tentang Dia

When you seek her. 
Tataplah matanya, bertanyalah pada mata itu. Apakah ia akan mengeluarkan air mata jika kau tidak reda terhadap perbuatannya.

When you search for her. 
Perhatikan tangannya. Lembut karena siraman air cucian beras atau alat-alat kecantikan yang teramat mahal.

When you look after her.
Dengarkan kata-katanya. Lembut menenangkan atau penuh rengekan gosip dan kata-kata prasangka buta.

When you choose her.
Lihat sepatunya, apakah dia sibuk mengoleksi sepatu agar lebih tinggi darimu atau merendah mengharap izinmu saja. Lihat pula seberapa tinggi dan runcing heelsnya, siapkah ia tegak menopangmu saat kau jatuh.

When you find her.
Jagalah hatinya. Sadarilah, kekuatanmu berasal dari itu. Bukan karena hartanya atau wajah cantiknya. Sungguh, di saat kepalamu penat dengan urusan dunia, hatinya yang kau jaga, akan menyejukkanmu.

Then you'll realize that actually she's the one who finds you.
Semoga ia yang membuat kau merasa dibutuhkan, merasa istimewa, merasa tak tersaingi karena ia menjaga dirinya dan anak-anakmu hingga bertemu dengan Sang Pencipta.

Minggu, 14 Desember 2014

Dan II

Dan ketika emosi itu berlari meninggalkan hati, maka tertawalah semua ego itu.. Setelah itu apa? Tinggalkan luka pada mereka yang sudah teraniaya lisanmu. Ada setumpuk benci menggenggam akalku. Ada seikat duri menusuk hatiku. Ada sebentuk dendam pada marahku. Terlalu kencang angin meniupkan awan, hingga tiba badai itu. Tapi aku tidak akan sembunyi! Sampai hari dimana emosi terkubur sedalam-dalamnya. Beralas prasasti, bertuliskan cinta sejati.

Rabu, 10 Desember 2014

Riwayat Dinding & Soneta

kami bersandar merapatkan punggung masing-masing pada dinding.

ia tiba-tiba bertanya:
untuk apa dinding diciptakan?

dinding, kataku, dibuat untuk memisah-misahkan.
yang satu jadi dua atau jadi bilangan-bilangan berlainan,
jadi kawan dan lawan,
jadi ada aku jadi ada kau.

sebab, sesungguhnya, sebelum ada dinding,
segala sesuatu hanya satu. hanya satu.

@Hurufkecil

*****

Aku tak mencintaimu seperti engkau adalah mawar, atau topaz atau panah anyelir yang membakar:
Aku mencintaimu selayaknya beberapa hal terlarang dicintai, diam-diam, diantara bayangan dan sukma.

Aku mencintaimu seperti tumbuhan yang urung mekar dan membawa jiwa bunga-bunga itu di dalam dirinya, dan karena cintamu, aroma bumi yang pekat tumbuh diam-diam di dalam tubuhku.

Aku mencintaimu, tanpa mengerti bagaimana, sejak kapan, atau dari mana
Aku mencintaimu dengan sederhana, tanpa kebimbangan, tanpa kesombongan:
Aku mencintaimu seperti ini, karena bagiku tak ada cara lain untuk mencinta kecuali ini, dimana 'aku' dan 'kau' tiada,

begitu erat, hingga tanganmu diatas dadaku adalah tanganku
begitu erat, hingga ketika aku tertidur, kelopak matamulah yang tertutup

Pablo Neruda

Senin, 17 November 2014

Jadilah Seperti Burung dan Cacing

Bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena himpitan masalah apapun itu, mari cobalah kita lihat pada burung dan cacing. Setiap pagi burung keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Tidak terbayang sebelumnya ke mana dan di mana ia harus mencari makanan yang diperlukan. Karena itu kadang kala baru sore hari ia pulang dengan perut kenyang dan bisa membawa makanan untuk keluarganya. Meski terkadang makanan yang dibawanya itu tidak cukup untuk keluarganya, akhirnya burung itu pun harus “berpuasa”. Sering kali pula ia pulang tanpa membawa apa-apa untuk keluarganya, sehingga ia dan keluarganya pun harus “berpuasa”.

Meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan karena tidak punya “kantor” yang tetap, apalagi kalau lahannya banyak yang diserobot manusia, kita tidak pernah melihat ada burung yang bermuram durja, putus asa atau bahkan berusaha untuk bunuh diri. Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menukik membenturkan kepalanya ke batu cadas. Kita juga tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menenggelamkan diri ke sungai. Kita tidak pernah melihat ada burung yang memilih minum racun untuk mengakhiri penderitaannya. Burung tetap optimis menjalani hidup, percaya akan makanan yang dijanjikan Tuhan-nya.

Kita lihat, meskipun kelaparan, setiap pagi burung tetap berkicau dengan merdunya. Tampaknya burung itu menyadari benar bahwa demikianlah hidup! Pada suatu waktu berada di atas dan di lain waktu terhempas ke bawah. Pada suatu waktu kelebihan dan di lain waktu kekurangan. Pada suatu waktu kekenyangan dan di lain waktu kelaparan.

Mari kita lihat hewan yang lebih lemah dari burung, yaitu cacing. Bila kita perhatikan, binatang ini seolah-olah tidak memiliki sarana yang layak untuk bertahan hidup. Ia tidak mempunyai kaki, tangan, tanduk, atau bahkan mungkin ia juga tidak mempunyai mata dan telinga. Tapi ia juga makhluk hidup, sama dengan makhluk hidup lainnya, ia mempunyai perut yang apabila tidak diisi maka akan mati.Tapi kita lihat, dengan segala keterbatasannya, cacing tidak pernah putus asa dalam menjalani hidup. Kita tidak pernah melihat cacing yang membentur-benturkan kepalanya ke batu. Kita tidak pernah melihat cacing bunuh diri karena putus asa.

Sekarang, kita lihat manusia. Bila dibandingkan dengan burung dan cacing, maka sarana yang dimiliki manusia untuk mencari nafkah jauh lebih canggih.Tetapi mengapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini sering kali justru kalah daripada burung atau cacing? Mengapa manusia banyak yang putus asa bila menghadapi kesulitan?

So be birds and worms, my friend. Be strong.