Satu-satu embun menepi
Memberi jalan hari yang tergesa
Hendak kemana hai kembara
Bahkan kasutmu belum lagi terikat?
Garang matahari menumis rambut
Peluh meleleh hampir matang
Bebatu blingsatan melabrak jejari
Hidung mendengus, mulut mengumpat
Waktu berjingkrak memeluk malam
Saat pulang, kuda pacu bernyanyi
Cacing menjerit mendera lambung
Saat tiba hadiahnya hanya air putih; asem
- dream blog -
Sabtu, 31 Maret 2007
Hadiahnya Air Putih
Kategori: Syair
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar